Miris, 223.971 Petani Tuban Didominasi Lansia

Reporter : Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com – Sektor pertanian merupakam sektor yang menjanjikan bagi masyarakat, guna meningkatkan kesejahteraan. Pasalnya, pertumbuhan penduduk yang semakin besar saat ini, membuat kebutuhan pangan juga semakin meningkat.

Kendati demikian, jumlah petani di Indonesia semakin menurun setiap tahunnya. Hal tersebut, dilatar belakangi lantaran kurangnya minat generasi milenial terhadap sektor pertanian.

Seperti halnya di Kabupaten Tuban, dari jumlah 223.971 petani yang ada, hanya 40 persen yang merupakan petani dengan usia muda. Sementara 60 persen lainnya, masih didominasi dengan petani yang sudah Lanjut usia (Lansia).

“Untuk petani di Kabupaten Tuban, dari data tahun 2022 ini ada 223.971 orang. Dari jumlah tersebut, ini rata-rata memang usia sudah tua. Untuk petani usia muda, dengan interval umur 19-39 tahun ini kurang lebih 40 persen,” ujar Kepala Seksi Kelembagaan dan Penyuluhan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Tuban, Suyanto saat dikonfirmasi, Selasa (13/12/2022).

Hal tersebut, agaknya perlu menjadi atensi serius bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban, lantaran kurangnya petani milenial yang menjadi generasi penerus di sektor pertanian, dapat menjadi ancaman pangan tersendiri di Kabupaten Tuban.

Baca berita terkait:

Petani Lamongan Terima Dana Bagi Hasil Tembakau Rp9 Milyar

Selain itu, pria ramah ini juga mengungkapkan jika saat ini seluruh petani muda tersebut, sudah tergabung dengan kelompok tani yang ada. Sedangkan jumlah Kelompok Tani di Bumi Ronggolawe Tuban, sampai saat ini berjumlah kurang lebih 1.981 kelompok.

“Untuk Gapoktannya (Gabungan Kelompok Tani) ada 311. Ini rata-rata untuk petani milenial, memang masih kurang untuk Kabupaten Tuban,” sambungnya.

Sementara salah seorang petani muda asal Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Yoga membenarkan jika saat ini minat pemuda pada sektor pertanian semakin melemah. Menurutnya, kebanyakan dari mereka justru memilih menjadi petani lantaran putus sekolah.

Dengan demikian, ia berharap agar nantinya ada edukasi dari Pemkab Tuban, untuk para generasi milenial tentang pentingnya sektor pertanian. Disamping itu, juga adanya pelatihan di bidang pertanian dan pengolahan hasil pertanian.

Tujuannya, agar bertani tidak hanya sebatas tentang pekerjaan menanam, merawat dan memanen saja. Akan tetapi, dapat memanfaatkan hasil panen agar petani bisa mendapatkan nilai jual lebih baik dalam pemasarannya.

“Harga bagus tapi kualitas hasil panen jelek atau sebaliknya, kualitas hasil panen bagus namun harga jelek, ini yang dirasakan petani sampai saat ini. besar harapan agar pemerintah benar-benar memperhatikan khusus kepada petani, dengan pemenuhan kebutuhan petani, maka keengganan anak muda untuk turut serta menjadi petani muda, tidak perlu dikhawatirkan lagi,” katanya. [Sav/Ali]

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS