Mengenal Sistem Tanam Padi Sawur Petani Tuban yang Ringan Tenaga

Reporter:  Muhammad Nurkholis

blokTuban.com -  Masyarakat Dusun Temas Desa Compreng, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban saat musim tanam di musim penghujan (rendengan) memilih menanam menggunakan sistem tanam padi sawur.

Sistem tanam ini berbeda dengan sistem tanam padi pada umumnya. Kalau biasanya menanam padi memerlukan orang banyak untuk mencabut bibit padi yang berumur 3 minggu (ndaut), ditambah orang yang nandur padi, berbeda dengan sistem tanam sawur ini karena cukup mudah dan ringan tenaga dan biaya.

“Sistem tanam ini cukup mudah karena tinggal menebar biji padi kering, dan cukup satu orang saja,” ucap Salim (58) petani setempat kepada blokTuban.com, Rabu(9/11/2022).

Biasanya masyarakat Dusun Temas, Desa Compreng setelah panen raya sekitar bulan Agustus, langsung mentraktor atau membajak sawah mereka untuk dilakukan tanam padi menggunakan sistem sawur.

Alasan langsung mentraktor biasanya dikarenakan banyak benih padi yang terjatuh dari mesin panen padi (Combine). Jadi nantinya penyawuran bibit tidak perlu banyak-banyak. Akan tetapi ada juga petani yang tidak langsung mentraktor sawahnya karena menunggu giliran irigasi air, serta memberi jeda pada tanah agar padi lebih subur.

“Untuk waktu penyawuran berbeda-beda setiap petani tergantung orangnya maunya kapan,” tambahnya.

Cara tanam menggunakan sistem ini juga cukup mudah, setelah sawah ditraktor benih padi akan disawur dengan merata. Dalam satu hektare lahan biasanya cukup bibit padi 60 kilogram saja. Karena sudah ada padi yang terjatuh dari combie. Namun ini bukan patokan tergantung petaninya dan juga kondisinya.

Setelah disawur nantinya bibit tersebut akan diratakan lagi oleh traktor agar bibit terpendam dalam tanah. Tujuannya agar akar padi bisa lebih kuat saat musim penghujan dan tidak roboh saat kena angin.

Setelah selesai tanah sawah akan dibiarkan mengering agar bibir tadi tidak busuk dan bisa tumbuh. Setelah padi tumbuh sekitar 5 sampai 7 centimeter, baru sawah akan diisi air dan dipupuk untuk perawatan lebih lanjut.

Sistem ini telah digunakan masyarakat beberap ataun belakangan ini, tapi selama itu hanya saat musim tanam rendeng (musim penghujan) saja menggunakan sistem ini dikarenakan biayanya yang lebih ringan.

Salim menambahkan untuk hasil panen tak bisa diperkirakan karena bisa lebih bagus, bisa sama saja bisa di bawah daripada tanam padi biasanya. Dan untuk waktu panen dari penyawuran sampai panen, diperkirakan 4 bulanan dan juga tergantung bibit padi yang dipakai.[Nur/Dwi]

 

 

 

Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS