Pupuk Subsidi Langka, Petani Menjerit, Dinas Pertanian Tuban Bungkam

Reporter:  Muhammad Nurkholis

blokTuban.com - Para petani di Dusun Kejenon, Desa/ Kecamatan Jenu, Kabuaten Tuban mengeluhkan pupuk subsidi yang sulit di desanya, ditambah pupuk non subsidi yang begitu mahal.

Anik (40) warga Dusun Kejenon mengatakan bahwa pupuk non subsidi bisa dijual hingga harga Rp600.000 tiap satu paket. Sedangkan untuk pupuk subsidi datangnya terbatas, serta ketika pupuk tersebut datang biasanya tidak pas waktu hendak melakukan pemupukan.

“Datangnya terbatas (pupuk subsidi), udah gitu suka telat, pas waktu mau memupuk padi pupuk belum datang,” ujar Anik kepada blokTuban.com, Rabu (10/11/2022).

Kesal dengan jumlah pupuk yang tidak memadai, Anik meminta kepada Bupati Tuban untuk lebih memperdulikan kebutuhan petani akan pupuk saat ini.

Baca juga:

- Petani di Tuban Keluhkan Pupuk Tidak Merata, Ini yang Dilakukan Dinas Terkait

- Berani Jual Pupuk Subsidi Tuban di Atas HET? Ini Sanksinya

“Pak Bupati jangan event terus, uangnya buat beli pupuk buat pertanian saja, pupuk sulit dan mahal. Biar warga Tuban tambah makmur, jangan joget-joget terus petani menangis,” ungkap Anik.

Hal serupa juga dirasakan Muin (41) warga setempat, menurutnya pupuk yang datang sangat terbatas jika ada petani yang telat untuk menebus maka petani tersebut tidak akan mendapatkan jatah pupuk.

“Saya heran saat tanya pupuk subsidi di pengurus, katanya jatah pupuk per sawahnya sudah  pas dan tidak mendapatkan kiriman lagi, padahal kemarin belum nebus harusnya kan masih ada,”ujar Muin.

Muin mengaku jika kekurangan pupuk ia akan minta ke saudaranya yang memiliki pupuk lebih. Ia juga memaparkan untuk harga pupuk non subsidi juga terbilang mahal karena dengan sekitar Rp500.000 mendapatkan satu paket pupuk 1 karung urea dan 1 karung phonska.

Baca juga: 

- Mengenal Sistem Tanam Padi Sawur Petani Tuban yang Ringan Tenaga

Doa Ketika Petani Bertanam Agar Hasil Panen Berkah dan Melimpah

"Harapanya agar pupuk mudah didapatkan serta bisa mengakomodir kebutuhan petani di sini," tambahnya

Saat dikonfirmasi oleh blokTuban.com, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Kopumdag) Agus Wijaya masih belum bisa memberikan tanggapan karena masih ada rapat.

Sedangkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan (DKPPP) Kabupaten Tuban, Eko Arif Yulianto hanya membaca saja pesan whatsapp yang dikirim oleh reporter blokTuban terkait permasalahan ini.[Nur/Dwi]

 

 

 

Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS