Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban menggelar acara Sosialisasi Penerimaan Insentif Guru PAUD dan Pemberian Penghargaan Tahun 2024 di Pendapa Kridha Manunggal, Selasa (03/09).
Dalam laporannya, Kepala Dispendik Tuban, Abdul Rakhmat, menyampaikan adanya peningkatan signifikan dalam dunia pendidikan selama tiga tahun terakhir.
Abdul Rakhmat menyatakan bahwa pendidikan di Kabupaten Tuban, khususnya pada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), telah mengalami peningkatan yang berarti.
Alokasi anggaran untuk PAUD terus meningkat setiap tahunnya, dimulai dari Rp 7,7 miliar pada tahun 2021 hingga mencapai Rp 15,6 miliar pada tahun 2024, termasuk insentif untuk Guru PAUD.
Peningkatan ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kabupaten Tuban dalam mendukung lembaga pendidikan, terutama PAUD yang mayoritas merupakan lembaga swasta.
“Bantuan ini merupakan bentuk perhatian Pemerintah Kabupaten Tuban di bawah kepemimpinan Bupati Aditya Halindra Faridzki, SE., terhadap kesejahteraan guru PAUD dan untuk menepis isu bahwa insentif guru PAUD akan dihentikan,” ujarnya.
Selain insentif, Pemerintah Kabupaten Tuban juga mengalokasikan dana hibah sebesar Rp 8,1 miliar untuk sarana dan prasarana 363 lembaga PAUD pada tahun 2024.
Bantuan ini meliputi berbagai kebutuhan, seperti prosotan, televisi, alat permainan edukatif, mebel, pembangunan ruang kelas, area bermain, ruang guru, dan ruang UKS.
Dalam upaya pencegahan stunting, pemerintah memberikan bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) senilai Rp 105 juta untuk 18 lembaga PAUD di lokasi stunting, yang akan diberikan setiap bulan kepada 350 siswa PAUD.
Pada kesempatan ini, penghargaan juga diberikan kepada 24 lembaga PAUD yang berhasil menjadi sekolah penggerak, serta apresiasi kepada sekolah yang melaksanakan Program Merdeka Belajar (PMM) dengan baik.
Atas perhatian pemerintah, Ketua Himpaudi Kabupaten Tuban, Firdausi Nuzula Apriliani, menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Pemkab Tuban atas perhatiannya kepada guru PAUD.
“Atas nama semua guru PAUD di Kabupaten Tuban, saya sampaikan terima kasih kepada Bupati beserta jajarannya. Semoga insentif yang diterima oleh guru PAUD akan terus ada dan dapat ditingkatkan,” pintanya.
Menanggapi usulan tersebut, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzki, SE., atau biasa disapa Lindra, meyakinkan bahwa insentif Guru PAUD tetap akan diberikan sesuai data yang ada saat ini.
Pemerintah tetap berkomitmen untuk terus memberikan insentif sebesar Rp 300.000 per bulan kepada 2.080 pendidik PAUD di Kabupaten Tuban. Insentif ini, yang berasal dari APBD, dianggarkan sebesar Rp 7,4 miliar untuk tahun 2024.
“Saya bersyukur dapat memverifikasi langsung isu ini dan memastikan kepada masyarakat bahwa berita tentang penghapusan insentif guru PAUD adalah hoax. Pemerintah tidak pernah berniat untuk menghentikan atau mengurangi insentif tersebut,” tegasnya.
Lindra juga menambahkan bahwa pemerintah sangat konsisten dalam memberikan dukungan kepada lembaga-lembaga pendidikan, baik negeri maupun swasta, termasuk yang berbasis keagamaan dan non-keagamaan.
Dari total 2.080 guru PAUD penerima insentif di Kabupaten Tuban, hanya dua lembaga yang berstatus negeri, sementara sisanya adalah lembaga swasta yang terus mendapat dukungan dari pemerintah.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Lindra mengajak seluruh pendidik PAUD untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan karakter anak sejak usia dini. Menurutnya, pendidikan pada usia dini adalah masa emas yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kecerdasan anak bangsa.
“Guru PAUD adalah orang yang luar biasa. Usia dini adalah masa yang sangat krusial, sehingga peran guru PAUD sangat penting dalam membentuk karakter anak bangsa yang cerdas, berakhlak mulia, dan berkarakter. Untuk itu, dukungan pemerintah melalui insentif ini saya harapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para pendidik sehingga lebih bersemangat dalam melaksanakan tugas mulia mereka,” tambah Bupati Tuban.
Acara ini juga dihadiri oleh Kepala BPJS Ketenagakerjaan, perwakilan Kemenag Tuban, Ketua PGRI, DWP, PKK, Himpaudi, IGTKI, IGRA, kordik, pengawas, penilik, serta kepala sekolah dan guru PAUD. Berbagai penghargaan dan bantuan makanan bergizi juga diserahkan di wilayah lokus stunting untuk 18 lembaga. [Ali/Rof]