Reporter : Ali Imron
blokTuban.com – Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) tahun 2024 digelar di Lapangan Parkir Tuban Sport Center (TSC). Kegiatan ini dimulai pukul 08.29 WIB dengan apel yang dipimpin langsung oleh Kapolres Tuban, AKBP Oskar Syamsudin, Selasa (13/8/2024).
Simulasi ini bertujuan untuk menunjukkan kesiapan seluruh aparat dalam mengamankan pelaksanaan Pilkada Tuban yang akan datang.
Tahapan simulasi dimulai dengan kampanye rapat terbatas, yang menjadi fokus utama pengamanan Sispamkota. Sekelompok massa simpatisan yang didukung blayer-blayer sepeda motor mulai memanas di sekitar gedung serbaguna.
Setelah massa meninggalkan gedung, mereka melakukan konvoi dan merusak alat peraga kampanye (APK) partai lain. Aksi perusakan ini segera diketahui oleh Bawaslu dan tim patroli perintis Presisi yang kemudian menindak para pelaku.
Dalam simulasi tersebut, terjadi aksi kejar-kejaran antara aparat dan pelaku perusakan. Beberapa pelaku berhasil diamankan dan dibawa ke Mapolres Tuban untuk diproses lebih lanjut.
Selanjutnya, simulasi memasuki tahap Cipta Kondisi dengan menggelar patroli skala besar yang melibatkan gabungan personil TNI, Polri, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP se-Kabupaten Tuban. Patroli ini dilakukan untuk menjaga kondusivitas daerah dari berbagai gangguan, termasuk berita bohong.
Pada tahap kampanye terbuka, petugas melakukan sterilisasi tempat kampanye sebelum seratusan massa datang untuk mendengarkan orasi dan musik dangdut. Dalam simulasi ini, dua penyusup berhasil diatasi dengan cepat oleh petugas saat pasangan calon (Paslon) YY tengah berorasi.
Simulasi berlanjut ke tahap masa tenang, di mana petugas gabungan Bawaslu, Satpol PP, Polsek, dan Koramil melakukan penertiban APK. Di tengah penertiban, sekelompok orang kedapatan menerima uang dan kartu yang diduga sebagai bagian dari praktik money politics. Pelaku ditangkap dan diserahkan kepada Gakumdu.
Pada tahap pendistribusian logistik pemilu, simulasi menampilkan kerawanan ketika sekelompok orang menghadang truk logistik dan mengancam sopir dengan senjata tajam. Pelaku akhirnya melarikan diri namun berhasil ditangkap oleh tim Jatanras.
Tahap terakhir dalam simulasi adalah penghitungan suara di TPS, di mana terjadi kericuhan akibat adanya suara tidak sah. TPS di Kelurahan X sempat tak terkendali sebelum petugas memberikan penjelasan mengenai prosedur yang berlaku.
Simulasi ditutup dengan aksi anarkis yang terjadi saat rekapitulasi suara di KPUD Tuban, di mana kendaraan komisioner KPU dihadang oleh empat orang tak dikenal. Setelah pengejaran, para pelaku berhasil diamankan oleh tim Jatanras.
AKBP Oskar Syamsudin menyampaikan bahwa simulasi ini merupakan bagian dari apel gelar pasukan sekaligus latihan Sispamkota, dengan tujuan untuk memastikan kesiapan seluruh personil dalam menghadapi Pilkada Tuban.
Kegiatan ini melibatkan berbagai unsur dari Polres, Kodim 0811, Satpol PP, Dishub, Linmas, Bawaslu, dan KPU untuk menciptakan sinergi yang kuat dalam menjaga keamanan selama Pilkada berlangsung.
"Ribuan personil Polri, TNI, Satpol PP serta anggota Linmas diterjunkan dalam simulasi ini, dengan titik rawan di Dusun Mlangi karena akses yang sulit," Kata Oskar kepada blokTuban.com selepas acara.
Rencana distribusi logistik akan terus dikomunikasikan dengan KPU dan unsur terkait. Kapolres Tuban juga menambahkan bahwa dinamika keamanan terus berubah, dan pihaknya masih terus melakukan deteksi dini terhadap potensi kerawanan.
"Anggaran Pilkada dari Pemkab Tuban telah digunakan untuk beberapa tahapan, dengan total anggaran sekitar 2,8 miliar rupiah dari APBD," tandasnya. [Ali/Rof]