Tim PKM FISIP Unirow dan Pemerintah Kelurahan Karang Bersinergi untuk Majukan Industri Gerabah

blokTuban.com - Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik melaksanakan pelatihan pembuatan gerabah berkarakter. Kegiatan yang dilaksanakan pada 9-10 Agustus 2024 tersebut dilaksanakan di MuseumKu Gerabah Timbul Raharjo, Bantu DIY.

Kegiatan yang bertema “diversifikasi Produk Pada Kerajinan Gerabah Di Tuban” ini, dilaksanakan selama 2 hari tersebut diikuti oleh 18 orang pengrajin gerabah dari Kelurahan Karang juga perwakilan dari Pemerintah Karang.

Selama mengikuti pelatihan, peserta diajarkan cara pembuatan gerabah secara langsung. Baik dengan teknik putar hingga cetak. Juga ada pelatihan melukis karakter pada gerabah. 

Dalam pelatihan tersebut, antusiasme peserta nampak sejak awal. terlihat peserta dengan mudahnya mengikuti arahan dan petunjuk instruktur. Sehingga dalam waktu singkat mereka dapat menghasilkan gerabah dengan berbagai macam karakter.

Selain membuat gerabah dengan metode diputar, mereka juga diajari cara melukis karakter pada gerabah hasil karya yang sudah jadi. 

Di sela-sela mengikuti pelatihan, Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat, Satya Irawatiningrum, berharap kepada peserta. Seusainya mengikuti pelatihan mereka diharapkan mampu mengembangkan kerajinan pembuatan gerabah yang sudah ada menjadi semakin menarik. 

Namum yang menjadi kendala terletak pada pemasaran. Dewasa ini, gerabah kerajinan Kelurahan Karang hanya dapat terjual jika ada permintaan saja. Sehingga tingkat produksi tergantung dari jumlah permintaan.

Menyikapi hal tersebut, ketua tim pengabdian yang sekaligus Dekan FISIP Unirow berpesan kepada Pemerintah Kelurahan Karang, untuk bisa membantu dalam mempromosikan gerabah. 

Baginya, pemerintah Karang harus turut serta dalam membantu pemasaran. Sehinga ke depannya gerabah hasil kerajinan masyarakat sekitar bisa menjadi suvenir khas dari Kelurahan Karang.

“Setelah ini, gerabah semakin menarik dan bisa menjadi produk unggulan Kelurahan Karang," katanya. 

Senada dengan Dekan FISIP, Pitoyo salah satu pengrajin sekaligus pendamping di sentra GrabahKu menjelaskan Pada awalnya pengrajin setempat juga hanya menjual grabah jika ada permintaan saja. Nanum setelah menjalin kerjasama dengan pemerintah setempat, kini pengrajin gerabah bisa memasarkan gerabah hingga keluar negeri.

Bagi pengrajin dari Karang, selain kendala dalam hal pemasaran, kendala lain juga besaral dari bahan baku pembuatan gerabah. 

Bagi mereka selain tekstur dan jenis tanah yang digunakan berbeda jauh dengan bahan baku tanah yang digunakan pengrajin GrabahKu, permasalahan juga dari teknik mencampur tanah liat. Kebanyakan mereka masih mencampur tanah liat dengan cara manual yaitu dengan diinjak. 

Selain melelahkan dan memakan waktu cukup lama. Proses pencampuran seperti ini juga masih belum efektif. Pasalnya tanah masih belum tercampur secara merata.  

Menanggapi masalah tersebut, Pitoyo menyarankan kepada peserta pelatihan untuk mendatangkan tanah liat bahan baku yang sudah jadi. Selain praktis juga mudah pengaplikasiannya.

Perlu diketahui bersama, adanya MusiumKu Gerabah Timbul Raharjo ini terinspirasi dari cita-cita bapak Timbul Raharjo yang berkeinginan supaya Kasongan bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas. (*) 

 

Artikel ini dikirim oleh tim humas Fisip Unirow kepada redaksi blokTuban.com.