Kemarau Teror Ular di Pemukiman Warga Tuban Meningkat, Sembunyi di Atap hingga di Bawah Ubin Keramik

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Musim kemarau tidak hanya dirasakan oleh manusia saja, hewan dan tumbuhan pun demikian. Suhu panas yang terus meningkat di kemarau tahun ini, membuat semua mahluk hidup mencari tempat teduh.

Seperti fenomena ular di Kabupaten Tuban. Belakangan jumlah ular yang meneror pemukiman warga Tuban terus meningkat. Mereka berteduh karena habitat asli ular tersebut suhunya meningkat.

Kasatpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Tuban, Gunadi membenarkan, bahwa permintaan evakuasi ular di kawasan pemukiman warga akhir-akhir ini melonjak drastis. Dalam seminggu terakhir ada 6 ekor ular yang dievakuasi.

"Tanggal 2 Oktober satu ekor ular, 3 Oktober dua ular, dan 6 Oktober 2023 ada tiga ekor ular," ujar Gunadi kepada blokTuban.com. Selasa (10/10/2023).

Gunadi menambahkan, lokasi evakuasi ular diantaranya di Desa Sambonggede, Kecamatan Merakurak, Desa Prunggahan, Kecamatan Semanding, Desa Tegalbang, Kecamatan Palang, Kecamatan Widang, dan Perumahan Bukit Karang, Semanding.

Ular yang dievakuasi petugas Damkar ada dua jenis, yaitu ular Piton dan Kobra. Untuk Kobra ada di Desa Tagalbang, Palang yang bersembunyi di bawah tumpukan jerami. Lalu, untuk Piton ada di wilayah lainnya.

"Biasanya musim kemarau tidak banyak ular yang muncul, tapi dalam sepekan terakhir ada enam ekor ular," imbuh mantan Kadishub Tuban.

Selain di bawah jerami, ular Kobra juga pernah ditemukan petugas sembunyi di bawah ubin keramik. Lalu, untuk piton pernah juga ditemukan sembunyi di atap rumah warga.

"Lokasi sembunyi ular itu dinilai cukup dingin," katanya.

Ia menghimbau, masyarakat yang sudah terbiasa menangkap ular dapat langsung dievakuasi. Namun, jika dirasa membahayakan dapat menelpon petugas Damkar Tuban agar dapat segera ditangani. [Ali/Dwi]