Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Segala bentuk ancaman dan kerawanan pada Pemilu 2024 di Kabupaten Tuban, kini telah diinventarisir oleh petugas gabungan yang dikomando Polres Tuban. Diantara ancaman serius yaitu penculikan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan teror bom.
Kerawanan pada Pemilu 2024 mendatang diprediksi akan mulai terjadi saat pemilih fanatik tidak terima dengan keputusan penghitungan suara di salah satu Tempat Pemungutan Suara (TPS). Api kecil di TPS itulah yang menjadi cikal bakal pada pengerahan massa dan melakukan demonstrasi di kantor KPU Tuban.
Bentrok antara massa yang dikendalikan oleh oknum dengan petugas nantinya tidak terelakkan. Baku hantam, saling dorong, dan adu fisik demonstran dengan petugas keamanan akan semakin sengit dan terjadi berulang kali. Tembakan peringatan maupun gas air mata tidak dihiraukan massa.
Bilamana massa semakin beringas dan tak terkendali, petugas tidak segan menembakkan peluru karet. Resiko luka sudah diprediksi ada, sehingga mobil Ambulance polisi akan disiagakan di sekitar titik bentrok. Kendaraan water cannon disiagakan untuk menghalau massa akan mundur dan membubarkan diri.
Dalam Pemilu 2024 nantinya tidak hanya demonstrasi, petugas memprediksi akan terjadi penculikan petugas pemilu yang tidak sengaja melintasi lokasi bentrok. Penyandraan dan ancaman menggunakan senjata sajam maupun senjata api tidak dapat dihindari.
Dalam menangani situasi itu, polisi telah menyiapkan tim untuk menyelamatkan sandra tersebut. Tembakan dengan peluru tajam akan dilepaskan, manakala situasi penyandara mengancam keselamatan korban.
Lebih dari itu, teror bom juga diprediksi muncul di Kabupaten Tuban. Tim penjinak bom (Jibom) dari Polda Jatim akan distandbykan di Mapolres Tuban. Tim akan bergerak cepat ke lokasi yang dinilai rawan adanya bom.
Situasi tersebut merupakan gambaran simulasi Pemilu 2024 yang digelar dalam latihan Sispamkota (Kesiapan pengamanan pemilu serentak di Kabupaten Tuban). Usai simulasi Kapolres Tuban, AKBP Suryono mengatakan, Sispamkota hari ini tujuannya untuk mengecek kesiapan TNI, Polri, Pemkab, KPU, Bawaslu dan unsur yang terlibat dalam pelaksanaan Pemilu 2024.
"Harapan kita semua pesta demokrasi di tahun 2024 berjalan baik dan lancar, namun jika kemungkinan terburuk terjadi maka petugas sudah siap," kata AKBP Suryono.
AKBP Suryono tak menginginkan insiden 2006 di Tuban terulang. Dia berharap Pemilu berjalan dengan happy dan semua masyarakat gembira.
"Yang paling rawan nanti pemilihan legislatif (pileg), karena bersamaan dengan Pilpres dan Pilkada. Kesiapan fisik dan mental penyelanggara beserta tim keamanan penting terjaga, karena tidak tidur mulai pagi hingga penghitungan suara selesai," katanya.
Sementara itu, Ketua KPU Tuban, Fathul Ikhsan sebagai penyelenggara teknis Pemilu 2024 memerlukan sistem keamanan yang telah disimulasikan hari ini. Kesuksesan Pemilu tidak diukur dari tingkat partisipasi pemilih saja, tetapi juga tingkat keamanannya.
"Dengan Sispamkota ini semoga Pemilu di Tuban damai dan lancar," tutupnya. [Ali/Dwi]