Gua Perahu Tuban Simpan Sumber Air Kehidupan dan Potensi Wisata

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Selain sebutan Bumi Wali ataupun Bumi Ronggolawe, Kabupaten Tuban juga familier dengan julukan Kota Seribu Gua. Salah satu gua yang menyimpan air kehidupan dan potensi wisata adalah Gua Perahu. 

Gua yang berada di Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban telah dieksplore oleh tim Paguyuban Caving Jawa Timur bekerjasama dengan Mahipal Unirow Tuban di bulan Maret 2022. 

Karisma salah satu tim yang mengeksplor Gua Perahu menjelaskan, kemungkinan gua tersebut dieksplore untuk wisata minat khusus. Di sekitarnya ada beberapa titik gua, diantaranya Gua Srunggo, Gua Ekrak, dan Gua Iwak. 

"Semuanya kami prakirakan terhubung satu sama lain. Misalnya jarak Gua Perahu dengan Gua Srunggo kurang lebih 200 meteran, dan dengan Gua Ekrak 90 meteran," ujar Kharisma kepada blokTuban.com, Minggu (10/4/2022). 

Pemuda asal Kecamatan Rengel itu, menambahkan nama Gua Perahu sendiri merupakan penyebutan masyarakat lokal. Hasil pendataan selama eksplorasi, tidak ada ciri khusus yang menyerupai perahu, akan tetapi di dalamnya memiliki air jernih dari resapan. 

Setelah diukur, Gua Perahu memiliki kedalaman empat sampai lima meter dan menjadi salah satu lokasi penyelaman gua di Tuban yang pertama. Selain itu, masih ada lorong panjang yang perlu dieksplorasi lebih lanjut. 

Kami juga berharap Gua Perahu ini bisa menjadi pusat penyelaman gua di Jawa. Sebab, karakternya berbeda dengan gua yang lainnya," imbuhnya. 

Kharisma melanjutkan, pada tahun 2000-an telah dilakukan pendataan dan waktu itu tidak ada lorong gua. Temuan lorong di bulan Maret 2022, menunjukan telah terjadi penurunan tanah dan debit air di dalam gua. 

Paguyuban Caving Jatim maupun Mahipal Unirow mendorong pemangku kebijakan untuk serius mengelola dan merawat potensi Gua Perahu. Salah satunya melalui Perda supaya tidak dirusak oleh aktifitas di sekitarnya. 

"Ke depan bisa dipaketkan dengan wisata yang sudah ada, misalnya Jati Wangi, Kampung Air, Pelang, maupun Silowo," pesannya. 

Supaya dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan, Kharisma menekankan gua tersebut harus dijaga kebersihannya. Salah satunya dengan tidak membuang sampah dan sebagai caver wajib memungut sampah yang berserakan di sekelilingnya. 

"Dengan demikian, kita telah menjaga dan memberi peluang bumi untuk masa depan," tutup pemuda ramah itu. [Ali]