Gua Dengan Ornamen Memukau dan Bersuara Gamelan Ditemukan di Singgahan

Reporter: Khoirul Huda

blokTuban.com - Selain dikenal dengan sebutan Bumi Wali. Kabupaten Tuban, Jawa Timur juga dikenal dengan sebutan Kota Seribu Gua. 

Pasalnya, di kabupaten yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah itu terdapat banyak gua yang memiliki ornamen indah dan memukau yang dapat memikat para wisatawan.

Di antaranya, Gua Akbar, Gua Putriasih, Gua Ngerong serta Gua Perut Bumi yang di dalamnya terdapat sebuah masjid dan masih banyak gua yang lainya.

Baru-baru ini, penemuan sebuah gua dengan ornamen bebatuan stalakmit stalaktit memukau dan masih perawan ditemukan oleh warga hingga ramai di media sosial (medsos).

Gua tersebut ditemukan oleh warga di lahan milik Perhutani, tepatnya di lahan jagung warga turut Dusun Tegalrejo-Dusun Gegunung, Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan.

Menurut penuturan salah satu tokoh pemuda di desa setempat Irsyadul Ibad, sebenarnya gua ini sudah ditemukan sejak 2010 lalu. Namun, baru akhir-akhir ini foto dalam gua ramai di medsos.

"Kalau dari cerita-cerita warga, sekitar tahun 2010 lalu pernah ada warga yang masuk ke dalam gua ini," terang Irsyadul Ibad saat dilokasi, Kamis (4/2/2021).

Pemuda yang juga aktif di organisasi Karang Taruna itu menuturkan, gua yang memiliki lubang berdiameter sekitar 1,5 meter itu mempunyai beberapa keunikan. 

Di antaranya, banyak ornamen bebatuan stalakmit dan stalaktit yang indah dan menyambung serta memiliki ornamen bebatuan yang ketika dipukul menimbulkan bunyi seperti alat musik gamelan.

"Kaunikannya ornamen stalakmit-stalaktit bagus dan menyambung dari bawah ke atas. Dan ketika ditabuh menimbulkan suara-suara seperti gamelan," jelasnya.

Lebih lanjut, untuk sementara ini panjang gua yang bisa dijangkau kurang lebih 20 meter, namun diperkirakan panjang bisa lebih. 

Sebab, di dalam gua ini gelap serta belum adanya alat yang memadai untuk memetakan gua. Dia berharap, gua ini diperhatikan oleh pemerintah, khususnya pemerintah desa (pemdes) setempat.

"Saya harap ada perhatian dari pemerintah desa, karena ada beberapa ornamen yang rusak karena ulah warga yang tidak bertanggung jawab," pungkasnya.[hud/ono]