Buntut Silowo, Objek Wisata Beresiko Tinggi Diminta Sediakan Tim Penyelamat

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - Semua objek wisata di Kabupaten Tuban beresiko tinggi diminta oleh Pemerintah Kabupaten Tuban untuk menyediakan tim penyelamat.

Permintaan tersebut buntut insiden maut di objek wisata Pemandian Sumber Silowo di Desa Mandirejo, Kecamatan Merakurak pada Rabu (19/5/2021) siang yang merenggut nyawa dua anak asal Kecamatan Tambakboyo.

Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Tuban, Suwanto mengaku tak pernah kurang memberi warning atau peringatan kepada pengelola wisata di kabupaten yang berjulul Kota Seribu Goa.

"Khusus Silowo perkembangannya posisinya ditutup dan tim Disparbudpora tidak memantau selama libur lebaran Idul Fitri 1442 H karena selama ini pengelola belum koperatif komunikasinya," ujar Suwanto kepada blokTuban.com.

Dalam pembukaan objek wisata, Pemkab menerapkan beberapa prasyarat seperti pengelola harus bekerjasama dengan petugas medis Puskesmas setempat. Selain itu, mendapat ijin dari tim Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan.

Khusus wisata air, pengelola juga diwajibkan memasang informasi kedalaman air maupun tim penyelamat air. Termasuk di Kali Pelang yang airnya tidak begitu dalam, juga wajib melengkali prasyarat tersebut. Apabila tidak ada tim penyelamat, wisata air lebih baik tidak dibuka untuk berenang.

"Begitupula di wisata Bektiharjo setiap hari ada tim SAR yang standby khususnya di waktu ramai kunjungan. Jika wisata lain belum mampu menyediakan tim profesional, minimal ada yang petugas pengawasnya," pinta mantan Wanto yang sebelumnya bertugas di Bappeda Tuban.

Saat ini Pemkab juga mendorong setiap objek wisata membuat asuransi wisata. Sosialisasi programnya telah dilakukan, akan tetapi belum setuju semuanya. Untuk di intansi sudah ada asuransi dari BUMN.

Kedepannya Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang mengelola wisata desa dapat membentuk kelomopok untuk mengakses asuransi wisata. Terbentuknya kelompok akan lebih memudahkan dan meringankan pembayaran asuransi.

Tak kalah penting, Pemkab juga mengedukasi netizen yang jago berenang untuk tidak gampang memposting saat menyelam di dalam air. Postingan yang dilihat menyenangkan tersebut, dikhawatirkan memacu anak-anak yang belum bisa berenang untuk mencobanya.

"Mohon pengguna Media Sosial untuk lebih bijak dalam memposting. Boleh memposting wisata air khususnya yang ada papan informasi dan tim penyelamatnya," tandasnya. [ali/mu]