Cuaca Buruk Menerjang, Produksi Kerupuk Palembang Menurun
Cuaca buruk yang sering menerjang kota Tuban akhir-akhir ini menjadi problematika bagi sebagian masyarakat terutama para pengusaha, salah satunya pengusaha kerupuk Palembang.
Cuaca buruk yang sering menerjang kota Tuban akhir-akhir ini menjadi problematika bagi sebagian masyarakat terutama para pengusaha, salah satunya pengusaha kerupuk Palembang.
Meski kualitas kerupuk di musim penghujan ini menurun lantaran terhambat dalam proses pengeringan, namun hal itu tak mengurangi laju penjualan.
Musim penghujan sangat ditunggu-tunggu oleh para petani, karena pertanda waktu tanam telah tiba. Tapi berbeda dengan pengusaha krupuk yang berlokasi di Desa Pasean, Kecamatan Jatirogo, yang kesulitan mengeringkan kerupuk mentahnya dengan cara dijemur. Sehingga, oven adalah alternatif yang bisa digunakan, meski hasilnya kurang memuaskan.
Hasil penjualan kerupuk rambak di Dusun Simokrajan, Desa Simo, Kecamatan Soko mencapai Rp1 juta lebih dalam satu bulan. "Dalam satu minggu bisa menghabiskan dua kuintal tepung. Kalau dihitung ya bisa dapat Rp1 juta setiap bulan," kata salah seorang pembuat kerupuk rambak, Siti Mukodimah (28).
Akhir pekan ini blokTuban.com mengajak blokers (sapaan akrab pembaca blokTuban.com) untuk melihat produksi kerupuk rambak di Dusun Simokrajan, Desa Simo, Kecamatan Soko. Kerupuk yang berbahan dasar tepung ini menjadi usaha yang banyak dilakoni warga setempat.