Menuju Tanggap Tangkas Tangguh

Penulis : Andriana Wahyu Hartanti, S.Pd.(IGI Tuban dan Trainer SPAB BPBD Prov. Jawa Timur)

blokTuban.com - Pemerintah telah mengatur tentang penyelenggaraan program Satuan Pendidikan Aman bencana (SPAB) melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 33 Tahun 2019. Program SPAB dimaksudkan sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan dampak bencana pada satuan pendidikan. 

Oleh karenanya, perlu dilakukan sosialisasi SPAB ke satuan-satuan pendidikan dengan tujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan sekolah dan institusi pendidikan dalam menghadapi bencana alam atau insiden darurat lainnya. Selain itu, juga untuk membangun budaya siaga dan aman di sekolah serta memasukkan materi PRB (Pengurangan Resiko Bencana) dalam kurikulum sekolah.

Pada Sabtu, 16 November 2024, SD Katolik Santo Petrus Tuban melaksanakan giat sosialisasi SPAB bersama BPBD Kabupaten Tuban. Kegiatan ini dikemas dalam beberapa metode dan teknik yang menarik sehingga tidak membosankan meskipun materi SPAB yang disampaikan cukup berat. 

Adapun materi yang disosialisasikan terbagi menjadi tiga bagian yaitu : 

1. Modul Pilar 1 : Fasilitas Belajar yang Lebih Aman

2. Modul Pilar 2 : Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kesinambungan Pendidikan

3. Modul Pilar 3 : Pendidikan Pencegahan dan Pengurangan Resiko Bencana

Selain penyampaian materi melalui ceramah, pemutaran video, ice breaking dan tanya jawab interaktif juga dilakukan praktik baik simulasi dan evakuasi gempa.

Andriana Wahyu Hartanti, S.Pd salah satu TOT Fasilitator SPAB dalam pengantar awal kegiatan menyampaikan bahwa SD Katolik Santo Petrus yang secara geografis terletak di sepanjang jalur pantura dan memiliki jumlah siswa 200 serta 20 tenaga pendidik sangat membutuhkan SPAB dikarenakan memang memungkinkan berpotensi akan langsung berdampak jika dilakukan Kajian Resiko Bencana (KRB). 

Oleh karenanya, maka seluruh warga SD Katolik Santo Petrus menyatakan 'SIAP UNTUK SELAMAT' artinya semua guru dan siswa dengan kesadaran mandiri sedari awal harus paham mitigasi pra bencana, saat bencana dan pasca bencana.

Dr. Drs. Sudarmaji, MM, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tuban disela-sela materi menyampaikan pesan bahwa BPBD menyambut baik dan sangat berterima kasih kepada SD Katolik Santo Petrus yang dengan kesadaran mandiri melaksanakan giat sosialisasi SPAB. 

Kegiatan ini adalah langkah awal bagi sekolah untuk menuju SPAB. Lebih lanjut, Kalaksa juga menegaskan bahwa harus segera ditindalkanjuti dengan MoU untuk pelaksanaan kegiatan SPAB yang berkelanjutan dan rutin terutama untuk pelaksanaan simulasi bencana yang nantinya akan dilaksanakan dalam program pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler misalnya saat eskul kepramukaan. 

Dia juga berjanji untuk kelanjutan pelatihan SPAB di SD Katolik Santo Petrus akan menghadirkan narasumber dari BPBP Jawa Timur dan semua pembiayaan free ditanggung oleh BPBD Kabupaten.

Sementara itu Moh. Maftuchin Riza, S.STP, MM, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD yang menyampaikan materi terkait tentang potensi bencana di Kabupaten Tuban dan berbagi praktik baik simulasi evakuasi gempa juga mengatakan bahwa saat ini BPBD sudah mengajukan beberapa hal ke BPBP Jawa Timur terkait mitigasi vegetasi diantaranya adalah bibit pohon keras, pohon berkayu dan pohon buah. 

"Insya Allah jika nantinya pengajuan tersebut sudah terealisasi maka SD Katolik Santo Petrus akan mendapatkan pembagian bibit pohon buah untuk ditanam di lingkungan sekolah sebagai mitigasi vegetasi sekolah," ujarnya. 

BPBD Kabupaten Tuban juga mengundang semua siswa SD Katolik Santo Petrus untuk belajar SPAB langsung di lokasi BPBD dengan cuma-cuma atau free.(*)