roduksi kerupuk di Kabupaten Tuban mengalami penurunan produksi, dalam beberapa waktu terakhir ini. Hal tersebut, terjadi akibat proses pengeringan kerupuk yang terganggu, lantaran curah hujan yang cukup tinggi.
Memasuki akhir tahun, musim penghujan mulai sering datang mengguyur berbagai daerah di Indonesia. Sebagian besar masyarakat mungkin tidak menyukai hal tersebut, lantaran dinilai akan menimbulkan bencana seperti banjir, tanah longsor atau bahkan kemacetan.
Kasih ibu sepanjang masa, mungkin paribahasa itu cocok disematkan kepada Yusiati. Ibu dari dua orang anak yang setiap hari, berjualan krupuk dan jajanan pasar di kawasan Jalan Letda Sucipto, Kecamatan/Kabupaten Tuban demi membantu perekonomian keluarganya.
Seorang guru ngaji di Dusun Glogok, Desa Dawung RT 2 RW 3, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban berhasil menggeluti bisnis mengolah olahan laut menjadi berbagai jenis kerupuk.
Krupuk merupakan salah satu makanan yang banyak digemari oleh masyarakat. Selain sebagai teman saat menyantap makanan, krupuk juga dapat menjadi cemilan yang cocok saat sedang bersantai.
Jika kalian berkunjung di Desa Kedungsoko, Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban, kalian akan disuguhkan pemandangan berbagai macam kerupuk yang hampir merata di setiap depan rumah warga.
Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, ternyata menyimpan banyak makanan lokal yang layak untuk dinikmati. Salah satunya camilan khas dari Dusun Sendang Pancur, Desa Genaharjo Kec. Semanding, Kabupaten Tuban, yaitu kerupuk singkong atau biasa disebut sandariyah.
Para Pecinta Kerupuk dari Bangilan, Wajib Tahu Di Mana Tempat Pembuatannya. Yap, Lokasinya di Belakang Koramil 0811/11 Bangilan, Desa/Kecamatan Bangilan. Atau Lebih Tepatnya Diproduksi oleh Keluarga Parlan (70). Saat ini Parlan adalah Generasi Kedua. Sebelumnya, Produksi Kerupuk Dirintis oleh Almarhum Kakaknya Bernama Suntari. Kerupuk Bangjo Nama Lainnya, Cukup Dikenal di Kalangan Umum. Saat ini Pasarnya juga Merambah ke Luar Kabupaten Tuban . Dalam Sehari, Parlan Mampu Menghabiskan Tepung 3 Kwintal Dengan Omset Rata-rata Rp20 Juta per Bulan. Produksi Kerupuk ini Juga Membuka Peluang Kerja Masyarakat Sekitar. Saat ini, ada 15 Karyawan yang Bekerja di Perusahaan yang Berdiri 1992 Silam Tersebut.
Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan pelaku ekonomi yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia, sehingga beberapa tahun terakhir ini pemerintah sedang giat-gitanya melakukan berbagai macam program untuk membantunya. Namun program tesebut belum tercover semuanya, masih ada pelaku UMKM yang belum diperhatikan.