Reporter: Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Produksi kerupuk di Kabupaten Tuban mengalami penurunan produksi, dalam beberapa waktu terakhir ini. Hal tersebut, terjadi akibat proses pengeringan kerupuk yang terganggu, lantaran curah hujan yang cukup tinggi.
Salah satu pengusaha kerupuk di Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, Trisna Yumiawati mengaku jika penurunan produksi kerupuk miliknya, bukan disebabkan adanya stok penurunan bahan baku. Akan tetapi, karena produk olahannya tersebut, mengalami keterlambatan saat proses pengeringan.
“Kendalanya seperti sekarang ini adalah cuaca, sebenarnya untuk bahan baku sendiri kita sudah lancar karena saya sudah punya pemasok dari pabrik langsung. Jadi, kendalanya diproses pengeringannya,” ujarnya, Rabu (23/11/2022).
Menurutnya, jika biasanya 1 sampai 2 hari kerupuk-kerupuk hasil produksinya tersebut kering dengan penjemuram matahari. Maka Pada musim hujan seperti saat ini proses pengeringan memakan waktu lebih lambat.
Pasalnya, pengeringan kerupuk dapat memakan waktu sekitar tiga hari lebih. Hal tersebut, tentu menjadi pemicu hambatan daripara produsen kerupuk, yang masih mengandalkan proses pengeringan secara tradisional.
“Kalau untuk membuat kerupuk saja sebenarnya masih bisa, tapi kalau menjemur dan menggoreng itu tidak bisa kalau sekarang,” paparnya.
Menurut perempuan ramah ini, biasanya, dalam sehari ia dapat memproduksi minimal 50 kilogram kerupuk. Namun, karena cuaca yang ekstrem beberapa waktu belakangan ini, membuat produksinya menjadi berkurang.
Sementara itu, Karomah, Produsen Kerupuk lainnya yang berada di Desa Kedungsoko, Kecamatan Plumpang juga mengakui hal yang serupa. Menurutnya, produksi kerupuk disejumlah pabrik juga tidak dapat dilakukan secara maksimal lantaran musim penghujan.
“Memang kalau musim hujan produksi kerupuk tidak bisa maksimal seperti biasanya, tapi akan normal lagi kalau sudah masuk musim kemarau,” jelasnya. [Sav/Dwi]
Temukan konten berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS