Reporter: Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Produksi telur bebek pada musim penghujan terus menurun, hingga mencapai 50 persen. Hal tersebut, disinyalir dipicu lantaran bebek mengalami stress karena perubahan musim yang terjadi.
Selain itu, kondisi tempat atau kandang bebek yang lembab dan juga becek, membuat bebek menjadi tidak nyaman untuk beraktivitas. Salah seorang peternak bebek di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban ini misalnya, ia mengaku jika produktivitas bebek petelurnya jauh menurun jika dibandingkan sebelumnya.
“Iya kalau musim hujan memang telurnya lebih sedikit, awal-awal ternak dulu memang kaget tapi sekarang karena sudah tau ya biasa. Kebetulan ini cuma punya 105 ekor bebek, biasanya 3 hari sekali setor sekarang nggak bisa,” ujar Masruh, kepada blokTuban.com, Jumat (18/11/2022).
Jika biasanya dalam sehari bebek-bebek miliknya tersebut, bisa menghasilkan kurang lebih 95 biji telur. Namun pada musim hujan jumlahnya sangat menurun yaitu hanya 45 hingga 50 telur saja.
Kondisi ini, tentu sangat membuat peternak kuwalahan. Pasalnya, di tengah jumlah telur yang menurun, justru berbanding lurus dengan biaya pakan bebek. Sebab, ketika musim hujan berlangsung maka pakan bebek harus segera ditingkatkan jumlahnya.
“Harga sentrat juga sekarang mahal, Rp350 per karung jadi untungnya juga tipis. Sekarang bisanya setor 4-5 hari sekali ke pembuat telur asin biasanya, sudah ada langganan sendiri,” jelasnya.
Lebih lanjut, menurut bapak dari dua orang anak ini, setiap musim penghujan datang memang sudah rutin jika bebek yang dipeliharanya tersebut, bertelur kurang baik. Kendati demikian, masih ada sebagian bebek yang produktif, sehingga cukup untuk menutupi biaya pakan yang terus mengalami peningkatan.
Disamping itu, ia juga menambahkan, untuk meminimalisir rasa stress pada hewan ternaknya tersebut, biasanya bebek peliharaannya dilepaskan sesekali dari kandangnya. [Sav/Dwi]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS