Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Kasih ibu sepanjang masa, mungkin paribahasa itu cocok disematkan kepada Yusiati. Ibu dari dua orang anak yang setiap hari, berjualan krupuk dan jajanan pasar di kawasan Jalan Letda Sucipto, Kecamatan/Kabupaten Tuban demi membantu perekonomian keluarganya.
Seolah tak punya rasa lelah, perempuan asal Desa Tegalrejo, Kecamatan Merakurak ini rela mengayuh sepeda kurang lebih 6 Kilometer dari tempat tinggalnya. Sambil membawa anaknya yang masih berusia 3.5 tahun. Panas dan hujan, rela ia terjang untuk membawa pulang pundi-pundi rupiah hasil kerja kerasanya selama seharian.
“Jualan krupuk sama jajanan pasar mbak, mulainya biasanya jam 10 pulangnya nggak mesti, kadang jam 4 kadang jam 5. Tapi dari rumah itu saya berangkat jam 9 karena satu jam perjalanannya, Anak saya yang kecil terpaksa saya ajak jualan, karena nggak ada yang jaga di rumah,” ujarnya kepada blokTuban.com, Minggu (30/10/2022).
Sekekali, jika rasa lelahnya sudah tak bisa tertahan, ia terpaksa tidur satu dua menit bersama anaknya yang masih balita, sambil menggelar alas seadanya. Kendati tempat berjualannya kini sudah lapuk karena dimakan usia, Yusi sapaan akrabnya tetap bersyukur karena masih diberi tempat untuk mengais rezeki.
Selama 6 sampai 7 jam berjualan, biasanya, perempuan berusia 37 tahun ini mengaku mendapatkan uang sebesar Rp80 hingga 100 ribu. Sebelum memutuskan untuk menetap, ia terlebih dahulu berjualan keliling kota sambil mengayuh sepedanya, namun hasilnya tak sebanding dengan kucuran keringat yang mengalir di tubuhnya, karena melawan sengatan matahari.
“Sebelum di sini pernah jualan keliling, tapi sepi. Alhamdulillah jualan disini kok hasilnya lumayan, bisa bantu-bantu suami yang kerja serabutan diproyek. Tapi kalau hujan angin itu saya takut kalau tempatnya ambruk, soalnya ini sudah dimakan rayap,” sambungnya.
Untuk menghilangkan rasa jenuh dan menghibur anaknya, biasanya Yusi sesekali melempar candaan bersama putra keduanya tersebut. Beruntungnya, anak yang rencananya akan masuk sekolah tahun depan itu, memahami keadaan orangtuanya.
Bahkan, dikatakan Yusi tak jarang putranya itu tidak mau pulang ke rumah dan memilih untuk menghabiskan waktu di tempat jualan ibunya. Sambil melihat lalu lalang kendaraan, yang lewat dijalanan yang hampir selalu ramai dengan pengemudi kendaraan.
“Alhamdulillah anak saya ini pinter mbak nggak rewel ngerti keadaan, kadang juga sampai nggak mau pulang, katanya senang lihat mobil-mobil yang lewat,” katanya.
Sekedar diketahui, untuk menemukan dagangan milik Yusi tidaklah sulit. Jualannya tersebut berada dipinggir jalan tepatnya di Desa Mondokan, yang dijajakan di atas sepeda dengan payung besar di atasnya. [Sav/Ali]
Temukan konten blokTuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS