Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Akhir pekan ini blokTuban.com mengajak blokers (sapaan akrab pembaca blokTuban.com) untuk melihat produksi kerupuk rambak di Dusun Simokrajan, Desa Simo, Kecamatan Soko. Kerupuk yang berbahan dasar tepung ini menjadi usaha yang banyak dilakoni warga setempat.
Salah seorang warga produsen kerupuk rambak, Siti Mukodimah (28) mengaku menggeluti usaha tersebut sejak enam tahun silam.
"Dalam satu minggu bisa menghabiskan dua kuintal tepung, produksi mengalami pasang surut sesuai pemesanan," kata ibu dua anak tersebut.
Pembuatan sendiri diakui mudah dengan bahan mudah didapatkan pula. Di antaranya tepung terigu, tepung tapioka, obat gendar, penyedap makanan, dan garam.
"Ditambah bawang dan ketumbar jika ada pesanan saja," tambah Siti.
Pembuatan dilakukan dengan mencampur semua bahan, kemudian ditambah air secukupnya sambil diaduk dengan mixer hingga tercampur merata. Setelah adonan siap, adonan dituang sesikit ke dalam loyang yang sebelumnya diolesi minyak. Kemudian dimasukkan ke dalam panci berisi air mendidih.
Tidak memakan waktu lama, kurang dari lima menit loyang bisa diangkat kembali. Adonan dikeluarkan dari loyang di atas anyaman kayu atau widek untuk kemudian dijemur.
Seorang pembuat kerupuk rambak yang lain, Edi Junaidi (34) mengatakan, proses pengeringan bisa satu hingga dua hari pada cuaca panas terik.
"Kalau panas bercampur mendung bisa sampai tiga hari," kata Edi.
Edi menambahkan setelah dijemur setengah kering, adonan kerupuk bisa dipotong. Potongan kerupuk disesuaikan pesanan. Dari satu adonan berbentuk lingkaran bisa ja empat atau tiga potong, dan bisa juga dipotong kecil-kecil. [dwi/col]