Lagi, Banjir Bandang Terjang Merakurak
Hujan dengan intensitas cukup tinggi selama beberapa jam menyebabkan banjir bandang di Kecamatan Merakurak. Akibatnya, akses jalan dan pemukiman warga kembali terendam air, Minggu (21/2/2016).
Hujan dengan intensitas cukup tinggi selama beberapa jam menyebabkan banjir bandang di Kecamatan Merakurak. Akibatnya, akses jalan dan pemukiman warga kembali terendam air, Minggu (21/2/2016).
Tanggul sungai avour Jambon di Desa Sumurgung, Kecamatan/Kabupaten Tuban yang jebol beberapa hari lalu, kembali memutus akses jalan poros Desa Sumurgung menuju Desa Kapu. Hal ini dikarenakan hujan pada Minggu (21/2/2016) turun sangat deras. Selain itu, sungai Jambon juga mendapat kiriman air dari beberapa desa di wilayah timur. <br />Terlihat salah seorang warga tengah mengajak sang buah hati melintas di genangan banjir sungai avour Jambon.
Tanggul sungai avour Jambon di Desa Sumurgung, Kecamatan/Kabupaten Tuban yang jebol beberapa hari lalu, kembali memutus akses jalan poros Desa Sumurgung menuju Desa Kapu.
Banjir atupun longsor yang terjadi di Tuban pada awal tahun ini, membuat sejumlah pihak eksekutif pemerintahan harus memberikan perhatian dan juga tanggap peduli bencana. Dengan adanya prakiraan cuaca yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bahwa hujan lebat akan terjadi hingga Feburari 2016, membuat Pemkab Tuban harus mengeluarkan SK Darurat terkait Banjir dan Longsor.
<span style="color: #ff9900;">-</span> Usai diterjang banjir, akses jalan di Desa Tahulu yang terhubung dengan Desa Kapu, keduanya di Kecamatan Merakurak, mengalami kerusakan. Sisi jalan menyempit karena tergerus air selama beberapa pekan.
Pasca Banjir yang melanda Kecamatan Montong, pada Rabu (17/2/2016) membuat usaha pande besi yang berada di Dusun Jetis, Desa Montongsekar, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban tidak melakukan aktifitasnya.
Hujan deras pada Rabu (17/2/2016), yang mengguyur Kecamatan Kerek dan Kecamatan Montong, menyebabkan beberapa ruas jalan dan beberapa hektar tanaman padi yang baru berumur kurang lebih satu bulan setengah milik warga terendam banjir.
Hujan dengan intensitas tinggi, dipastikan berdampak pada banjirnya wilayah perkotaan Tuban. Fenomena seperti ini, baru terjadi selama beberapa tahun terakhir.
Hingga saat ini belum ada kepastian berapa kerugian akibat bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Tuban. Banjir yang terjadi mengakibatkan petani mengalami gagal panen akibat tanaman padi yang terendam banjir. Tak hanya itu, kerugian juga terjadi akibat rusaknya infrastruktur yang ada di sebagian wilayah terendam.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Tuban menyebabkan sejumlah jalan protokol tergenang banjir. Imbasnya, arus lalu lintas di dalam kota menjadi terganggu.