Anggaran Pengamanan Pilkada 2024 Tembus Rp2,8 Miliar, Kapolres Tuban Bocorkan TPS Rawan

Reporter : Ali Imron 

blokTuban.com – Pemerintah Kabupaten Tuban telah mengalokasikan anggaran sebesar 2,8 miliar rupiah dari APBD untuk keperluan keamanan Pilkada 2024. Anggaran ini telah digunakan dalam beberapa tahapan pengamanan yang melibatkan berbagai instansi terkait. 

Kapolres Tuban, AKBP Oskar Syamsudin, mengungkapkan bahwa pengamanan Pilkada ini melibatkan personel dari Polres, Kodim 0811, Satpol PP, Dishub, Linmas, Bawaslu, dan KPU. 

"Kami berupaya menciptakan sinergi yang kuat dalam menjaga keamanan selama Pilkada berlangsung," ujar AKBP Oskar pada Selasa (13/8/2024) usai acara Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) di Lapangan Parkir Tuban Sport Center (TSC).

Simulasi ini menunjukkan kesiapan ribuan personil Polri, TNI, Satpol PP, serta anggota Linmas dalam mengamankan pelaksanaan Pilkada Tuban. Fokus pengamanan Sispamkota berada pada titik rawan di Dusun Mlangi yang dikenal memiliki akses sulit.

Sejumlah skenario kerawanan dipetakan dalam simulasi ini, salah satunya saat tahapan kampanye rapat terbatas. Pada tahap ini, massa simpatisan yang didukung oleh blayer-blayer sepeda motor memanas di sekitar gedung serbaguna. 

Setelah meninggalkan gedung, mereka melakukan konvoi dan merusak alat peraga kampanye (APK) partai lain. Aksi perusakan tersebut segera ditindak oleh Bawaslu dan tim patroli perintis Presisi.

Simulasi berlanjut dengan aksi kejar-kejaran antara aparat dan pelaku perusakan, di mana beberapa pelaku berhasil diamankan dan dibawa ke Mapolres Tuban untuk diproses lebih lanjut.

Pada tahap berikutnya, dilakukan patroli skala besar yang melibatkan gabungan personil TNI, Polri, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP se-Kabupaten Tuban. Patroli ini bertujuan menjaga kondusivitas daerah dari berbagai gangguan, termasuk penyebaran berita bohong.

Simulasi juga mencakup tahap kampanye terbuka, di mana petugas melakukan sterilisasi tempat kampanye sebelum massa datang. Dua penyusup berhasil diatasi dengan cepat saat pasangan calon (Paslon) YY tengah berorasi.

Pada masa tenang, simulasi menampilkan penertiban alat peraga kampanye oleh gabungan petugas Bawaslu, Satpol PP, Polsek, dan Koramil. 

Di tengah penertiban, ditemukan sekelompok orang yang menerima uang dan kartu yang diduga terkait praktik money politics. Pelaku ditangkap dan diserahkan kepada Gakumdu.

Tahap pendistribusian logistik pemilu juga disimulasikan, menampilkan kerawanan ketika sekelompok orang menghadang truk logistik dan mengancam sopir dengan senjata tajam. Pelaku berhasil ditangkap oleh tim Jatanras setelah melarikan diri.

Tahap terakhir dalam simulasi adalah penghitungan suara di TPS, di mana sempat terjadi kericuhan akibat adanya suara tidak sah. Kericuhan ini berhasil diatasi oleh petugas dengan memberikan penjelasan mengenai prosedur yang berlaku.

Simulasi ditutup dengan aksi anarkis saat rekapitulasi suara di KPUD Tuban, di mana kendaraan komisioner KPU dihadang oleh empat orang tak dikenal. Setelah pengejaran, para pelaku berhasil diamankan oleh tim Jatanras.

Kapolres Tuban menegaskan bahwa simulasi ini bertujuan untuk memastikan kesiapan seluruh aparat dalam menghadapi segala potensi gangguan selama pelaksanaan Pilkada Tuban 2024. 

"Kami berkomitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban demi suksesnya Pilkada di Kabupaten Tuban," tutup AKBP Oskar. [Ali/Rof]