Belum Ada Warga Tuban dari Desa Ini Tenggelam di Sungai Bengawan Solo

Reporter : Muhammad Nurkholis

blokTuban.com - Peristiwa orang tenggelam di Sungai Bengawan Solo bukan hal baru bagi warga Kabupaten Tuban. Tercatat hampir setiap tahun ditemukan mayat tenggelam di sungai terpanjang di Pulau Jawa itu. 

Kendati demikian, berbeda dengan di Desa Kebomlati, Kecamatan Plumpang, Tuban. Di desa tepian Bengawan Solo itu, selama bertahun-tahun warganya tidak ada yang tenggelam di sungai yang memiliki hulu di Jawa Tengah dan hilir di Gresik itu.

Sebab, warga yang terlahir di Desa Kebomlati langsung melakukan ritual mandi di sungai atau disebut juga ritual beli air bengawan (tuku banyu nggawan). Informasi dari Pemerintah Desa setempat, warga yang tenggelam biasanya warga pendatang yang belum melakukan ritual. 

Tuku banyu Nggawan sediri dilakukan oleh anak yang masih berusia kurang dari lima tahun, serta bagi pendatang (memperoleh jodoh di Kebomlati). Mereka diiimbau agar mandi di Bengawan Solo.

Baca juga :

Potret Ritual Tuku Banyu Nggawan Kebomlati di Tuban

10 Balita di Tuban Dimandikan di Sungai Bengawan Solo, Bakar Sajen lalu Diberi Paha Ayam Goreng

Datang dan Ikuti Ritual Tuku Banyu Nggawan Kebomlati Tuban Hari Ini, Berikut Rundown Acaranya

Hal tersebut diyakini siapapun yang telah membeli air dari Bengawan Solo memiliki keselamatan dan memiliki kesatuan antara jiwa dengan air sungai tersebut. Faktanya orang-orang yang telah dimandikan di sungai tidak ada yang tenggelam.

“Selama ini tidak ada warga Desa Kebomlati yang tenggelam di Bengawan Solo. Biasanya yang tenggelam adalah orang luar yang sedang mandi atau mencari ikan. Mereka belum melewati ritual tuku banyu nggawan,” ucap Kepala Desa Kebomlati, Munijan kepada blokTuban.com, Minggu (21/07/2022).

Munijan menambahkan, Desa Kebomlati sendiri merupakan wilayah yang rawan banjir karena letaknya berada di pinggiran sungai. Beruntung dalam kurun 3 tahun terakhir, Kebomlati tidak dilanda banjir seperti yang terjadi pada sebelumnya. 

Untuk tradisi tuku banyu nggawan sendiri, Pemdes dan warga setempat kurang mengetahui sejak kapan mulainya tradisi tersebut. Kendati demikian, tradisi tersebut diyakini mampu menjaga warga Kebomlati dengan aman saat mencari ikan di Sungai Bengawan Solo. [Nur/Ali]

 

Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS