Reporter : Muhammad Nurkholis
blokTuban.com - RR (34) istri Jano (45) terdakwa pembunuhan Sekretaris Desa (Sekdes) Sidonganti, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, akui pernah menjalin asmara dengan AS (33).
Saat dihadirkan sebagai saksi di persidangan ke-3 di Pengadilan Negeri (PN) Tuban, atas kasus pembunuhan Sekdes Sidonganti, di depan hakim RR menjelaskan jika ia dengan terdakwa Jano sudah menikah sejak tahun 2009 dan sudah dikaruniai dua orang anak.
“Pernikahan kami terjadi pada tahun 2009 dan sudah dikaruniai dua orang anak,” ujarnya.
Kemudian dalam sidang yang dipimpin oleh majelis hakim Uzan Purwadi ini, majelis hakim kemudian menanyakan bagaimana asmara antara RR dengan korban (AS) bisa terjalin.
Dengan jelas RR mengatakan kalau kedekatannya dengan AS terjadi saat ia hendak melakukan tes perangkat desa di tahun 2018, kemudian karena kedekatan tersebut kedua orang ini menjalani hubungan perselingkuhan di akhir tahun 2018 hingga tahun 2019 awal.
"Kami telah membangun hubungan selama sekitar lima bulan, dimulai dari akhir tahun 2018 hingga awal 2019," imbuhnya.
Selain itu RR juga menjelaskan, selama 5 bulan memadu hubungan gelap, ternyata keduanya juga acap kali melakukan hubungan intim bahkan dari pengakuannya, ia telah sering melakukan hubungan.
Hal itu dilakukan keduanya saat kondisi Jano sedang bekerja keluar kota dan anaknya pergi sekolah.
Kemudian Jano yang mendengar desas-desus adanya hubungan gelap antara RR dan AS, kemudian ia mengajak RR untuk merantau ke pulau Kalimantan hal ini dipilih lantaran orang tua dari RR juga berada di pulau Kalimantan.
“Ada isu perselingkuhan atas kesepakatan bersama saya pindah ke Kalimantan,” bebernya.
Namun karena masih beberapa kali melakukan chatting dengan korban, dan melakukan chat-chat mesra, akhirnya hubungan kedua orang ini diketahui oleh Jano.
Mengetahui realita yang pahit tersebut, Jano mulai sering marah kepada RR karena cinta tulusnya merasa dikhianati oleh istrinya.
“Kenapa selingkuh karena khilaf, serta kurang bahagia dengan Jano,” tutur RR di persidangan.
RR menambahkan, di Kalimantan Jano memang masih sering pulang ke Tuban sedangkan ia masih tetap di Kalimantan dan tak pernah pulang.
Dan menurut keterangan RR selama ini Jano tidak pernah menunjukkan tanda-tanda hendak melakukan pembunuhan. Namun memang setiap pulang dari Tuban Jano merasa kesal dengan AS, karena teringat kejadian itu.
Menurut RR, Jano tak akan berinisiatif sendiri melakukan pembunuhan ini, namun ia menduga ada orang yang sengaja mengompori Jano agar nekat melakukan aksi ini.
“Kalau melihat mentalnya, saya yakin kalau itu bukan inisiatifnya sendiri,”pungkasnya. [Nur/Ali]