Status Tapak Jembatan Kanor-Rengel hingga Pola Partnership 2 Kabupaten

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - Bupati Bojonegoro Anna Muawanah dan Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein beserta jajarannya telah mengadakan Rakor di ruang kerja Wabup Tuban, Selasa (28/05/2019).

Pertemuan ini menindaklanjuti penandatanganan MoU antara Pemkab Tuban dan Pemkab Bojonegoro terkait pembangunan jembatan Kanor-Rengel sepanjang 200 meter.

Bupati Bojonegoro, Anna Muáwanah berkata, pembangunan jembatan direncanakan mulai awal tahun 2020. Pada tahun 2019 ini seluruh persyaratan administrasi dapat diurus dan diselesaikan.

"Termasuk pembebasan lahan juga ditargetkan rampung pada tahun ini," ucap Bupati Anna.

Berkaitan pola partnership antara Pemkab Bojonegoro dan Tuban, pembangunan menitikberatkan pada pengembangan kawasan. Oleh karena itu, besaran pembiayaan akan ditanggung kedua pihak.

Terkait dengan pembebasan lahan, Pemkab Bojonegoro dan Tuban akan mengedepankan cara persuasi dan edukasi kepada warga secara intensif. Selain itu, juga dengan memberikan pemahaman bahwa proyek pembangunan jembatan akan membawa berbagai manfaat bagi masyarakat di kedua wilayah.

"Pemkab juga akan memberikan biaya pembebasan lahan yang sesuai. Yang terpenting masyarakat yang pindah mendapatkan tempat yang lebih baik dari sebelumnya," janjinya.

Wabup Tuban Noor Nahar Hussein menambahkan, pembangunan jembatan saat ini sudah dilimpahkan sepenuhnya ke Pemkab Bojonegoro dan Tuban. Hal ini dimaksudkan agar mempercepat proses pembangunan, sekaligus tendernya.

Meski demikian, aset tanah di desa Ngadirejo, Rengel, yang telah dibebaskan tetap menjadi milik Pemkab Tuban. Sedangkan Pemkab Bojonegoro memperoleh kewenangan berupa Hak Guna Pakai.

"Pembebasan lahan akan melibatkan warga kedua desa. Sehingga nanti masyarakat dapat menerima adanya pembangunan jembatan ini," harap Noor Nahar.

Wabup dua periode ini menegaskan, pembangunan jembatan ini menjadi perwujudan dari aspirasi masyarakat desa Semambung, Kanor, Bojonegoro dan masyarakat Desa Ngadirejo, Rengel, Tuban yang menginginkan adanya konektifitas antar kedua wilayah.

Adanya jembatan ini, akan meningkatkan aksesbilitas dan mobilitas masyarakat di kedua wilayah. Dengan demikian akan mewujudkan efektifitas dan efisiensi yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi, peningkatan di bidang kesehatan, pendidikan dan lain-lain.

"Rencananya jembatan akan dibangun sepanjang 200 meter melintasi sungai Bengawan Solo. Jembatan juga akan dapat dilalui kendaraan, baik roda 2 maupun roda 4. Ditargetkan akhir tahun 2020 sudah selesai dan sudah bisa digunakan masyarakat," tutupnya. [ali/rom]