Reporter: Ali Imron
blokTuban.com - Rencana pembangunan jembatan Kanor Bojonegoro dan Rengel Tuban telah ditandatangani oleh Pemkab Tuban, Bojonegoro, dan Pemprov Jatim. Skema pendanaan awal 30 % Tuban, 30 % Bojonegoro, dan 40 % Pemprov gagal.
"Skema itu tidak disetujui Pemprov Jatim," ucap Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein kepada blokTuban.com, Senin (27/5/2019).
Noor Nahar menyebut jika besok Selasa (28/5/2019) Bupati Bojonegoro akan datang ke kantornya sesuai undangan yang telah dilayangkan. Dalam hal ini, Pemkab hanya sanggup mendani tapak jembatan beserta akses jalan menuju jembatan yang melintang di atas Sungai Bengawan Solo.
Nantinya soal pembebasan lahan, kontruksi, dan lain sebagainya Tuban yang nanggung. Jadi prosestase biayanya belum dihitung. Untuk badan jembatan sendiri, Wabup Noor Nahar telah meminta Bojonegoro yang menghandle karena inisiasi dan APBD lebih besar Bojonegoro.
Skema awal 30:30:40 yang dibicarakan kemarin gagal. Waktu itu Pemprov yang dihadiri Gubernur Jatim tidak siap. Akhirnya karena Bojonegoro memiliki inisiasi dan anggaran besar, diharapkan bisa membangun jembatan Kanor-Rengel.
"Saat ini anggaran jembatan belum deal besarannya. Begitupula anggaran yang harus disiapkan Pemkab Tuban untuk membangun jalan ke jembatan," terang politisi kelahiran Rengel.
Informasi dari Bappeda Tuban, luasan tapak jembatan kurang lebih 0,7 hektare. 10 sampai 11 pemilik lahan yang ditempati di Desa Ngadirejo, Rengel. Di Ngadirejo sudah ada tanggul, jadi jembatan akan dibangun diatasnya.
Sebagai catatan, panjang Jembatan Kanor-Rengel kurang lebih 200 meter. Jika jembatan ini terbangun, akses ekonomi antara Tuban-Bojonegoro semakin meningkat. Selama ini roda ekonomi hanya bergantung pada perahu penyeberangan tradisional. [ali/ col]