Lelahku Untuk Keluargaku

Reporter : Yetik Lusiana


blokTuban.com - Sudah berjalan cukup lebih 40 tahun Kasban berjualan kacang rebus keliling. Pria asal Desa/Kecamatan Plumpang itu berjualan keliling tanpa menggunakan kendaraan.

Hanya kendaraan dari Tuhan, katanya yakni kaki yang membawa dia setia[p hari keliling menjajakan dagangan.

Dengan penghasilan yang tidak banyak, sekitar Rp 50 ribu per harinya dia bawa bawa pulang. Jelas tak sebanding dengan rasa lelah akibat berjalan.

''Yang penting cukup untuk makan,'' ujarnya.

Jarak antara desa tempat tinggalnya di Plumpang sampai dengan ke Tuban Kota, tempat dia biasa berjualan cukup jauh. Apalagi jika ditempuh dengan jalan kaki. Karena itu, terkadang dia naik kendaraan umum.
''Itu kalau ada uang lebih,'' akunya.

Lelah tidak menjadi alasan untuk tidak berjualan. Karena, berjualan adalah satu-satunya pekerjaan yang dia lakoni. Hasil dari kerjanya bisa mencukupi kebutuhan makan sehari-sehari.

''Cukup gak cukup harus cukup,'' ungkap dia.

Berjualan keliling memang harus sabar. Terkadang kekhawatiran untuk tidak laku memang ada. Tapi dia tetap sabar dan berusaha sampai dagangannya habis. Hidup memang harus selalu dijalani dan disyukuri. Begitu prinsipnya.

Kasban juga menyampaikan, bahwa hasil kerja kerasnya ini semata hanya untuk keluarganya. Lelah tak menjadi masalah, yang penting bisa memberi makan setiap harinya. [lus/ono]