Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Sosoknya yang menarik dan bersahaja. Meski menjadi Sekretaris Desa (Sekdes) termuda di Kecamatan Bangilan, bahkan di Kabupaten Tuban, ST. Mega Silvia lebih sering tampil dengan gaya sederhana. Bahkan Sekdes Weden itu cenderung nyentrik.
Mega begitu ia biasa disapa, lahir dari pasangan Rohmat dan Masrupah. Gadis kelahiran Tuban, 21 Oktober 1997 itu, saat ini masih menikmati dunia lajangnya. Ia merupakan anak kedua setelah kakaknya yang bernama Hermawan.
Jenjang studi ia habiskan di tanah kelahiran, mulai dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) Weden hingga Madrasah Aliyah (MA) Assalam Bangilan. Juara kelas saat sekolah pun pernah ia cicipi.
Wanita yang memiliki hobi main Game Online Clash Of Clans (CoC), itu menjatuhkan pilihan sekolahnya di lembaga Madrasah. Bahkan, ia juga sempat mengabdi menjadi seorang guru honorer yang mengajarkan Bahasa Arab.
"Setelah lulus MA, saya sempat mengabdi di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Assalam yang merupakan tempat saya menimba ilmu dulu," terang gadis dua bersaudara itu.
Sejak kecil Sekdes muda itu cita-citanya ingin jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) bukan jadi perangkat desa. Alasannya cukup sederhana, jika ia melihat PNS yang berseragam keki menjadi kemecer.
"Saya lihat orang pake seragam keki, di hati saya ngomong aku pengen ya Allah," ucap Mega, sambil mengenang masa kecilnya itu.
Dara berzodiak Libra itu menerangkan, tidak terbesit niatan sedikit pun untuk ikut berkompetisi pada perekrutan perangkat desa yang berlangsung Desember 2017 lalu. Lantaran yang punya keinginan kuat orang tuanya, ia nurut saja.
Ditegaskan Mega, niatnya ikut tes perangkat desa untuk membahagiakan orang tua. Bahkan ia mengaku tidak faham sama sekali seluk beluk di pemerintahan desa. "Biarpun orang bilang jadi perangkat desa itu enak, tapi saya enggak paham soal itu sebelumnya," kisahnya dengan tertawa.
Gadis dengan tinggi badan 155 cm itu meyakini, tidak ada kerugian mengikuti perintah orang tua dalam menjalani hidup di dunia ini. Bahkan ia percaya doa kedua orang tua merupakan obat mujarab yang tidak ada bandingannya.
"Ada satu hal yang saya yakini, tidak ada yang bisa mengalahkan do'a ibu bapak kita, orang pintar pun (dukun) bisa kalah. Saya sudah membuktikannya itu," pungkas Mega.[rof/ito]