Reporter: Sri Wiyono
blokTuban.com - Terjatuh dan terluka adalah hal yang biasa. Dari luka-luka yang pernah diderita itulah, dia tahu bahwa tak mudah meraih prestasi.
Butuh perjuangan, kerja keras dan berdarah-darah serta giat berlatih. Itulah yang dirasaka Heni Tinawati, atlet sepatu roda asal Kabupaten Tuban ini. Kerja kerasnya sudah banyak membuahkan hasil.
Berderet piala bukti dari prestasi yang dia dapat. Yang terakhir adalah pada Desember 2017 lalu, saat dia menjadi juara dua kejuaraan nasional sepatu roda di Malang. Saat itu dia turun di kelas PTP 10000 meter junior.
''Harus banyak latihan kalau ingin juara,'' akunya.
Cewek yang tahun ini genap berusia 16 tahun tersebut sudah merasakan sendiri bagaimana ketatnya persaingan di arena. Jika tidak disiapkan dengan latihan keras, prestasi akan sulit didapat.
Untuk latihan, segala resiko harus diterima, termasuk terjatuh dan meninggalkan luka di bagian tubuhnya. Yang paling sering adalah luka di kaki di dekat lutut. beberapa kali Heni, begitu dia akrab disapa, merasakan itu.
''Sudah beberapakali, luka itu tak menyurutkan langkah untuk terus maju,'' akunya.
Karena prestasinya itu, Tina yang lulus dari SMPN 7 Tuban langsung diterima di SMAN Olahraga di Sidoarjo. Di sekolah yang dihuni para atlet ini, bakat dan ketrampilan Tina terus diasah. Sehingga dia menjadi semakin hebat.
Sebab, sarana di sekolahnya lengkap. Juga banyak atlet yang bisa dijadikan lawan latih tanding. Hal itu, membuat jam terbangnya makin tinggi. Sebelum dia sekolah di SMAN Olahraga, hampir tiap minggu sekali ke Surabaya.
''Saya mencari lawan tanding dan berlatih di arena sepatu roda yang standart. Saat itu, Tuban belum punya arena yang memadai,'' ungkapnya.
Namun, sekarang Tuban punya arena yang sudah sesuai dan bagus. Bahkan, saat ini sedang digelar kejuaraan provinsi sepatu roda di arena Tuban itu.
''Doakan saya bisa berprestasi di kejurprov ini,'' pintanya.[ono]