Reporter: Sri Wiyono
blokTuban.com – Tinggi muka air (TMA) sungai Bengawan Solo terus naik. Laporan jam 12.00 WIB di pintu air Babat, Lamongan yang menjadi rujukan Kabupaten Tuban menunjukkan angka 7,86 meter di atas permukaan laut.
Kondisi tersebut masuk siaga kuning (SK). Siaga merah (SM) diberlakukan, jika ketinggian air mencapai 8,00 meter di atas permukaan laut. Warga yang berada di sepanjang sungai diminta untuk terus waspada.
‘’Karena trennya terus naik. Selain warga, kami sudah meminta Camat yang wilayahnya di sepanjang sungai untuk aktif memantau kondisi,’’ ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban Joko Ludiyono Jumat (23/2/2018) siang.
Bertambahnya ketinggian air tersebut, lanjut dia, juga berakibat semakin meluasnya daerah yang digenangi air bah. Laporan sementara, sudah 746 rumah terendam. Sebanyak 18 rumah yang benar-benar terendam. Sedangkan sisanya, 728 rumah air baru mencapai pekarangan.
‘’Ketinggian air mulai dari 10 sentimeter sampai 50 sentimeter,’’ tambahnya.
Selain itu, lanjut mantan Camat Widang ini, sawah seluas 156 hektar juga terendam. Juga dua bangunan sekolah dasar (SD) dan jalan desa sepanjang 6,5 kilometer. Sampai saat ini, akses jalan desa di lokasi yang terendam banjir masih bisa dilalui.
‘’Transportasi masih lancar, meski agak tersendat,’’ ungkapnya.
Hasil patroli tim BPBD di lokasi, setidaknya ada 6 desa di Kecamatan Soko dan Rengel yang terendam. Yakni tiga 3 di Kecamatan Soko yakni Desa Menilo, Glagahsari dan Kenongosari.
Sedang di Kecamatan Rengel desa yang terendam di antaranya Desa Karagtinoto, Tambakrejo dan Kanorejo. Dua bangunan SD yang terendam adalah SDN Glagahsari dan SDN Tambakrejo.
‘’Kami terus memantau situasi di lapangan, agar bisa segera bertindak ketika situasi sudah membahayakan,’’ katanya.[ono]