Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban melalui Dinas Perekonomian dan Pariwisata (Disperpar) merancang pengembangan wisata pedesaan ke depan. Wisata pedesaan yang digadang lebih menonjolkan design natural atau apa adanya.
Design natural yang disebutkan, bukan tanpa alasan dan pertimbangan sebelumnya. Natural berarti tidak merubah penampakan desa yang dijadikan obyek. Wisata pedesaan.
Salah satu dari 20 kecamatan yang ada di Tuban tengah menjadi titik fokus pengembangan wisata pedesaan. Tepatnya di Kecamatan Kerek, di sana sebagian besar pengrajin batik khas Tuban memproduksi kain dari berpuluh tahun lalu.
"Jangan berfikir tentang bangunan baru, belum tentu wisatwan (manca) suka. Kalu bangunan bagus seperti mall, ngapai? Cukup dengan apa adanya", kata Kepala Disperpar, Farid Achmadi, Rabu (3/8/2016).
Wisata pedesaan yang masuk dalam tahapan pengembangan, sambung Farid minimal harus ada pola. Menurutnya perubahan pada struktur bangunan bukan patokan utama. Ia menyebut, seperti halnya Bali yang diklaim memiliki wisata pedesaan terbaik di dunia justru mempertahankan bangunan berlumut namun dekat dengan kegiatan produksi kerajinan sebagai daya tarik utama. [dwi/ito]