Reporter: Moch. Sudarsono
blokTuban.com - Jalan Diponegoro masih tampak banyak kendaraan yang melintas. Hal itu tentu berbanding terbalik dengan Jalan Basuki Rahmat yang mulai lengang sejak diterapkannya uji coba Sistem Satu Arah (SSA) dari beberapa hari lalu hingga sekarang.
Beberapa spekulasi mulai muncul atas padatnya kendaraan yang melintas di Jalan Diponegoro, diantaranya akibat dari penerapan SSA dari timur ke ke barat mulai Gerdu papak hingga perempatan kembang ijo. Sehingga kendaraan menggunakan jalan tersebut sebagai jalur alternatif, tak heran kepadatan di Jalan Diponegoro pun mulai terasa.
Kasatlantas Polres Tuban Ajun Komisaris Polisi (AKP) Dhyno Indra Setiadji, membenarkan perihal kepadatan kendaraan yang terjadi di Jalan Diponegoro. Dhyno menilai bahwa hal itu terjadi lantaran uji coba Sistem Satu Arah (SSA) yang telah diterapkan, sehingga tentu sangat berdampak.
Menurutnya, dengan adanya temuan kepadatan di Jalan Diponegoro yang digunakan pengguna jalan sebagai jalur alternatif tentu akan dijadikan evaluasi oleh Satlantas dan juga Dishub.
"Jika memungkinkan untuk diterapkan, maka kita akan melakukan penerapan jam bagi pengendara roda empat yang melintas di Jalan tersebut," ujarnya kepada blokTuban.com (Jumat/29/7/2016).
Pria berpangkat balok tiga itu juga menjelaskan, bahwa Jalan Diponegoro merupakan kawasan sekolah, sehingga tidak menutup kemungkinan pada jam-jam tertentu terjadi kepadatan kendaraan dijalan tersebut dan berpotensi mengganggu arus lalu lintas.
"Rencananya pada saat jam sekolah roda empat dilarang melintas atau roda empat hanya boleh melintas satu arah, itu masih dalam opsi belum diputuskan akan kita rapatkan dulu," pungkasnya.[nok/ito]