Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Forum Rektor Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menggelar workshop pendampingan penulisan publikasi di jurnal bereputasi yang dimulai pada tanggal 16 Desember 2022 sampai 18 Desember 2022.
Acara yang digelar di aula petemuan lantai 2 Gedung Rektorat Universitas PGRI Ronggolawe Tuban tersebut terasa lain dari biasanya. Pasalnya dalam whorkshop yang digelar selama 3 hari tersebut dihadiri secara langsung oleh ketua PB PGRI pusat, Unifah Rosyidi. Selain itu, turut hadir pula ketua badan penyelengara lembaga pendidikan (BPLP) PGRI pusat Sapardi. Serta Ketua Forum Rektor Perguruan Tinggi PGRI, Paiman dan para Wakil Rektor Unirow dan Pengurus PPLP-PT PGRI Kabupaten Tuban.
Ketua PPLP PT PGRI Tuban, Totok Suprijanto dalam sambutannya menyampaikan aspresiasi yang sebesar-besarnya atas segala capaian dan kinerja dari Universitas PGRI Ronggolawe Tuban, yang pada 2015 lalu sempat sangat memperihatinkan.
Baca juga: Unirow Tuban Duduki Peringkat ke-154 dari 2.136 Perguruan Tinggi Indonesia
“Selamat kepada pimpinan Universitas PGRI Ronggolawe yang telah berjuang habis habisan dengan segala daya dan upaya sehingga Unirow bisa menjadi kampus seperti sekarang ini” ucap Totok.
Selain itu, tantangan demi tantangan yang terjadi selama ini, juga merupakan sarana untuk Unirow supaya menjadi lebih baik lagi. Jadi ini merupapan motivasi dan gairah hidup.
Setapak demi setapak bagi Unirow untuk mencapai kemanjuan dalam bidang pendidikan. Mengingat sebentar lagi kabupaten Tuban akan menjadi kota besar, karena ditunjang oleh hadirnya industri raksasa kilang minyak dan pembangunan jalur tol Surabaya-Demak.
Baca juga: Jelang Tol Tuban-Lamongan-Gresik di 2023, Pemkab Lamongan Usulkan Tiga Exit Tol
Dalam sambutannya, Rektor Unirow Tuban, Supiana Dian Nurtjahyani menyampaikan, workshop yang bertajuk Pendampingan Penulisan Publikasi di Jurnal Bereputasi ini merupakan program kerja dari Forum Pimpinan PT PGRI Indonesia dan badan penyelenggara.
Kegiatan ini, lanjutnya adalah sebuah upaya bagi perguruan tinggi PGRI di Indonesia untuk bersatu, bersinergi dengan menyatukan rasa dan karsa guna mengapai asa dan cita demi mencapai perguruan tinggi PGRI yang berdaya saing.
Adanya sinergitas diantara Perguruan PGRI ini didasari oleh derasnya arus globalisai. Disamping itu, regulasi terkait yang silih berganti ditambah dengan arus perubahan dilapangan yang terjadi secara cepat.
Baca juga: Peringati Hari Jadi ke 7, blokTuban.com Gelar Workshop Literasi Informasi Bersama Unirow Tuban
Melihat arus perubahan yang semakin cepat ini, bagi lembaga perguruan tinggi PGRI bukanlah hal mudah. adanya satu rasa dan seperjuangan dan terjalinnya ikatan yang baik diantara sesama merupakan modal dasar yang harus dimiliki.
“Sebagai lembaga perguruan tinggi PGRI ini bukanlah hal mudah. tapi kami sangat mengharapkan adanya rasa senasib dan sepenanggungan dengan jati diri PGRI, kita tetap berjuang dengan proses bersama. Sehingga kedepannya kita akan menjadi perguruan tinggi yang baik” ujar Dian yang juga menjabat sebagai bendahara Forum Rektor PT PGRI.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Forum Perguruan Tinggi PGRI, Paiman menyampaikan terimaksaih kepada Universitas PGRI Ronggolawe Tuban yang telah berkenan untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan workshop kali ini.
"Jadi saya berterimakasih kepada Prof Dian yang telah bersedia menjadi tuan rumah, kita memang bisa mengadakannya di Jogja, di luar Jawa juga, tapi saya minta workshop di adakan di Tuban," ujar Paiman.
Baca juga: KKN Unigoro-Unirow Dampingi UMKM Penghasil Kripik di Tuban dari Packaging hingga Merk Dagang
Selain itu, dalam sambutannya ayah dari 3 orang anak tersebut juga menyampaikan harapannya kepada semua peserta yang mengikuti workshop untuk mengikuti semua rangkaian acara.
“Saya minta bapak ibu fokus untuk mengikuti pelatihan, jangan fikirkan, urusan di luar, lupakan sejenak dan tinggalkan keluarga dirumah, karena saya juga meningalkan 3 anak dan 1 istri di rumah. Jadi selama mengikuti jangan sampai bolos, kalau bolos nanti tidak nyambung”, ungkapnya.
Setelah mengikuti workshop yang akan digelar maraton selama 3 hari tersebut, para dosen yang bersal dari 15 Universitas PGRI Dari seluruh Indonesia diharap bisa lebih produktif dalam menulis jurnal.
Tujuan dari diselengarakannya worksop penulisan artikel tersebut menurut Paiman disebabkan oleh beberpa hal. Pertama, penulisan artikel ilmiah merupakan momok bagi seluruh dosen di Indonesia. Kedua, artikel ilmian bagi dosen berfungsi sebagai penunjang jabatan fungsional. Ketiga, karena di dalam program studi masih banyak tulisan maupun artikel yang belum bisa publis di jurnal bereputasi. Keempat, untuk akreditasi institusi dan keempat untuk branding perguruan tinggi.
Baca juga: 25 Anggota Muda LPM Waskita Unirow Tuban Digembleng Materi Jurnalistik
Selanjutnya, ketua badan penyelengara lembaga pendidika PGRI Pusat, Sapardi memberikan apresiasi yang mendalam kepada rektor perempuan pertama Unirow Tuban ini.
“Ini merupakan prestasi yang luar biasa, beliau sudah rektor, professor lagi. Ini tempat yang luar biasa, Tuban orangnya rendah hati semua, tidak banyak ngomong, tapi presatasinya banyak,” ungkap Pardi.
Senada dengan apa yang disampaikan oleh ketua Forum Rektor PT PGRI. Ketua PB PGRI Pusat, Unifah Rosyidi juga mengaku sangat bahagia dengan adanya workshop tersebut. Menurutnya dengan adanya acara tersebut merupakan sebuah momentum dan asa menuju perubahan yang sangat positif bagi perguruan tinggi PGRI.
“ini merupakan momentum unuk saling berbagi asa, dan hari ini saya menyaksikan para periset muda yang akan mendapatkan ilmu dari seniornya," terangnya.
Selain itu, ia juga berpesan kepada semua yang hadir untuk selalu optimis terhadap perubahan. Setiap perubahan akan selalu mengasilkan, meskipun tidak jarang jika perubahan yang dimaksud sering tidak sesuai dengan hal yang diharapkan.
Baca juga: Ciptakan Teh Kayu Secang, Tim Unirow Tuban Juarai KMI Expo ke XIII
“Sebab perubahan tidak selalu mengasilkan sesuatu yang lebih baik, tapi tanpa melalukan perubahan tidak ada hal yang bisa diharapkan. Kita harus bisa menyatukan asa, luruskan pemikikan-pemikiran yang luar biasa”, ungkapnya.
Bagi Uni, sapaan akrabnya adanya momentum gerakan menuju perubahan ini merupakan sebuah waktu yang tepat untuk mencapai perubahan. Sebab, pada masyarakat umum, dewasa ini beredar anggapan jika perguruan tinggi PGRI hanya bisa menyumbangkan angka pengangguran.
“Tradisi-tradisi lama dan mengekang harus dirubah, Unirow telah berhasil memutuskan tradisi yang membuat kita menjadi terkekang. Unirow telah mengantarkan 3000 lebih lulusannya yang kini menjadi baik PNS maupuan PPPK di berbagai daerah," jelasnya.(*)
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS