20 Tahun Lebih Tak Dibersihkan, Begini Keadaan Got Sepanjang Wedangan

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - Salah satu proyek pengembangan revitalisasi taman oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) Kabupaten Tuban, yang menyisir sepanjang kawasan Wedangan, Kelurahan Kedungombo Tuban, juga turut menyentuh saluran air ataupun got selokan dekat trotoar.

Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini dari berbagai masyarakat, fakta mencengangkan pun ikut terangkat seiring revitalisasi sarana prasarana umum tersebut. Besaran sampah, juga tanah yang berasal dari pasir yang ikut hanyut ketika musim penghujan tiba, telah lama tak dikelola dengan baik oleh pihak terkait.

"Walah, sudah 20 tahun lebih itu gak dibersihkan. Makanya tanah dan sampahnya menumpuk gitu," kata warga setempat, Udin (32) kepada blokTuban.com, Rabu (12/12/2018).

Lelaki yang memiliki usaha warung sederhana di tepian jalanan Wedangan itu menambahkan, sejak awal mula dibangun selokan saluran air di kawasan tersebut, selama itu pula tak pernah dilakukan pengerukan maupun upaya normalisasi. Padahal, jika pada puncak musim penghujan, got wilayah itu tak bisa menampung air sebab intensitas hujan yang sangat tinggi.

"Dulu saja kalau hujan deras, pasti jalanan sini juga banjir. Aliran airnya gak lancar," paparnya.

got-tuban

Ditambahkan oleh warga lain, Yatno (44) berucap, bahwa saluran air yang tak lancar disebabkan oleh sampah yang berjibaku mengikuti air hujan sehingga sedikit banyak menyumbat resapan dan saluran buang air.

"Kalau hujan ya banjir. Soalnya resapan air diterima jalan kurang maksimal," tutur pedagang buah tangan khas Bumi Wali itu.

Di sisi lain, adanya upaya peningkatan sarana umum oleh Dinas maupun Instansi terkait, memberi nafas lega bagi warga di bilangan Kedungombo, khususnya para pedagang di tepi jalan. Sebab, lewat sentuhan program pemerintah bisa menetralisir rasa was-was mereka akan bahaya yang mengancam di balik sampah, banjir dan masyarakat.

"Harapan kita sebagai warga ya itu, semoga cepat selesai. Lingkungan kembali normal dan bersih, biar tidak kejadian sampai terbengkalai puluhan tahun begitu saja," celoteh Yatno.

Sementara itu, pada sisi selatan jalan yang ramai dipenuhi penjual oleh-oleh khas Tuban, sejumlah pekerja terlihat menggali, serta mengangkut tanah bercampur sampah ke permukaan. Mereka harus bekerja keras, menaikkan kembali sebagian tanah yang berasal dari endapan pasir yang dibawa air ketika hujan tiba.

"Wah, kalau berapa hitungan tanah campuran sampah ini gak tau. Kita hanya kerja saja. Taunya beres, kerjaan kelar. Dan pindah lokasi lain," ungkap beberapa pekerja secara bersautan di tengah aktivitasnya menggali tanah di got.

Hingga kini, sepanjang jalan yang dipenuhi oleh barisan penjual oleh-oleh khas Tuban itu masih berlanjut dikerjakan. Pada sisi utara jalan trotoar telah berdiri bangunan teras untuk pejalan kaki, lengkap dengan tatanan lantai paving yang diperbarui.

Sedang sisi selatan jalan trotoar, lampu-lampu telah menghias pohon pinggir jalan. Pengerjaan normalisasi selokan atau got, sebagian sudah tertangani, sebagian lagi masih utuh dengan air tercemar sampah disertai bau menyengat tak enak di sekitarnya. [feb/rom]

got-tuban-2