Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Memasuki awal musim penghujan, tak serta merta bisa menambah kapasitas cadangan air secara signifikan di sejumlah titik sumber. Terbukti, wilayah-wilayah Kecamatan yang ada di Kabupaten masih berada di titik rata persebaran mata air.
Kepala Bidang (Kabid) Air Minum dan Sanitasi, Juli Wibowo ketika dijumpai blokTuban.com di Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tuban, mengungkapkan titik wilayah paling kritis kandungan sumber air.
"Yang paling sulit dan minim sumbernya itu di wilayah Kecamatan Senori," papar lelaki yang kerap disapa Juli itu.
Pihaknya menambahkan, keadaan tersebut diperoleh lewat pembuktian lapangan bahwa rata-rata sumber air di Kecamatan Senori hanya 1 hingga 1,5 litet/detik. Sedangkan, untuk mencapai standart rata dibutuhkan setidaknya debet air bervolume 2 liter/detik.
Meski begitu, keadaan minim sumber tersebut masih terus diupayakan. Adapun sumber kecil yang dimiliki Kecamatan Senori, disokong dengan sumber lain yang berasal dari Kecamatan Bangilan.
"Kalau standart minimal sebenarnya gak ada. Tapi kalau hitungan cukup, 2 liter per detik itu sudah bisa. Ya, dengan berbagai keadaan yang ada kita optimalkan," tambahnya.
Selain itu, wilayah kecamatan yang ada di Bumi Wali, sebutan lain Kabupaten Tuban, masih terbilang aman saja. Seperti Kecamatan Widang yang memiliki sumber 10 liter/detik, Kecamatan Rengel dengan debet 6 liter/detik, serta Kecamatan Kerek dengan sumber 3 liter/detik.
"Wilayah Senori kita ambilkan sebagian dari Kecamatan Bangilan yang sumbernya bagus, yakni 15 liter per detik," pungkasnya kepada blokTuban.com, Selasa (11/12/1018). [feb/ito]