Berawal dari Hobi, Raup Untung Puluhan Juta

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Berangkat dari hobi suka memancing, kini menjadi penopang hidup, bahkan perkembangan bisnisnya terus meningkat. Dialah Abi Suyanto (43) warga Desa Paseyan, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban.

Abi panggilan akrabnya, sejak lima bulan silam, ia mulai menekuni bisnis penjualan alat pancing. Untuk mendapatkan barang dagangannya, dirinya harus membeli di pusat perbelanjaan alat pancing di kota besar Jawa Timur dan Jawa Tengah.

"Untuk bisa mendapat harga miring, sengaja mengambik di Surabaya dan Blora," kata Abi, saat ditemui di kiosnya.

Dengan bermodal sepetak kios, Abi menjajakan alat pancing di pinggir jalan. Tak tanggung-tanggung, pelanggannya pun begitu beragam, mulai dari anak-anak, remaja, bahkan bapak-bapak.

Memasuki masa libur panjang, kata Abi, jadi momen yang menguntungkan di dunia bisnis penjualan alat memancing tersebut. Pantas saja dia berani mengorbankan pekerjaan lain demi menggeluti bisnis tersebut.

"Omset penjualan alat pancing perhari bisa mencapai Rp80-300 ribu di hari biasa," beber Abi.

Menurut pengakuan Abi, permintaan alat pancing meningkat ketika memasuki musim liburan. Pembelinya tidak hanya masyarakat lokal, luar daerah pun yang hobi memancing banyak menyambangi kiosnya.

"Permintaan alat pancing meningkat ketika liburan, omset perharinya saja bisa mencapai Rp600 ribu," imbuhnya.

Abi menuturkan, sejak awal merintis ia hanya memiliki modal Rp10 juta yang digunakan untuk membeli alat pancing. Dengan dukungan keluarga dan juga teman sesama hobi pancing ia bertekat membuka usaha.

Sebelum terjun di dunia bisnis penjualan alat pancing, Abi merupakan seorang petani tebu. Kemudian melihat peluang bisnis tersebut cukup bagus, akhirnya diputuskan menekuninya hingga sampai saat ini.

"Saya hobi mancing mulai SD, keluarga juga banyak yang hobi mancing ditambah pengalaman dari sesama teman komunitas, akhirnya pilih bisnis tersebut," Abi menandaskan.

Dia memaparkan, untuk melancarkan bisnisnya, ia memanfaatkan komunitas pancing. Dengan penawaran dari mulut ke mulut puluhan juta rupiah pun ia dapatkan. Saat ini, menurut pemaparan Abi, di akhir tahun 2016 total dagangan dari pengembangan mencapai Rp50 juta.

"Kebetulan teman komunitas cukup banyak, sehingga bisa membantu meningkatkan penjualan," terangnya.

Masih kata Abi, semakin banyaknya persaingan bisnis tentu dirinya harus memutar otak untuk tetap mempertahankan bisnis tetap jalan. Ia juga berencana kedepan akan memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk penjualan alat pancing. "Kedepan akan kita coba merambah ke penjualan online," pungkasnya. [rof/rom]