Reporter: Edy Purnomo
blokTuban.com - Panas menyengat, di kawasan parkir wisata Sunan Bonang di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan/Kabupaten Tuban. Ratusan penarik becak terlihat antri menunggu giliran penumpang, termasuk Anton (41), pengayuh becak dengan kaki palsu. Semuanya mencari nafkah dengan mengangkut penumpang yang turun dari bus wisata dan berkeinginan menuju makam Sunan Bonang.
Anton, yang merupakan warga Kelurahan Baturetno, Kecamatan Tuban, memang kurang beruntung. Kaki kanannya terpaksa diamputasi, setelah terlibat kecelakaan ketika bekerja sebagai kernet kendaraan. "Disyukuri saja," katanya kalem, ketika ditemui di sela aktivitasnya bekerja, Sabtu (1/9/2016).
Pasca kecelakaan, dia sempat putus asa karena hanya kaki kiri yang selamat. Dia harus bangkit demi beban dan tanggungan keluarga. Beruntung ada seseorang yang memberikan kaki palsu sehingga dia masih bisa beraktivitas. "Rejeki sudah ada yang ngatur, banyak-banyak bersyukur saja," kata Anton.
Mengayuh becak dengan beban penumpang bukan perkara mudah bagi Anton, karena harus mengandalkan bantuan kaki palsu. Apalagi dengan pendapatan yang pas-pas an, dan seringkali kurang buat mencukupi kebutuhan keluarga. Pernah juga dia tidak mendapat hasil apapun untuk dibawa pulang padahal sudah menunggu penumpang seharian penuh.
"Kadang bisa sampai 50 ribu, tapi juga pernah tidak dapat sama sekali karena tidak ada penumpang," jelas Anton.
Mengayuh becak dengan kaki palsu merupakan pekerjaan berat. Tapi, masalah besar itu masih kalah dengan besarnya cinta buat keluarga. "Saya hanya ingin anak dan selalu berdoa semoga anak saya sukses," tandasnya. [pur/ito]