Reporter: Edy Purnomo

blokTuban.com - Imbas dari anomali cuaca beberapa bulan kemarin mulai dirasakan petani. Sejumlah ladang jagung di beberapa desa di Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, pertumbuhannya terhambat karena petani salah memperkirakan masuknya musim penghujan beberapa bulan untuk memulai masa tanam.

Fenomena itu terlihat di Desa Tasikmadu dan Desa Tegalbang, Kecamatan Palang. Meski tidak semua, ada beberapa petak tanaman jagung yang mengalami putihen, sebutan dari petani untuk daun jagung yang berubah warna menjadi putih.

"Lumayan banyak jagung yang daunnya berwarna putih, mestinya kan berwarna hijau," terang Darman (56), warga Desa Tasikmadu, Sabtu (17/12/2016).

Kendala pertumbuhan jagung terjadi karena setelah petani menanam sejak 1,5 bulan lalu, nyaris dua minggu tidak kunjung turun hujan pasca penanaman. Ketika hujan kembali turun, sudah terlambat dan tidak banyak membantu bagi pertumbuhan benih jagung.

"Jadinya ya tetap tumbuh, namun pendek-pendek dan daunnya berwarna putih," jelas Warji (60), petani yang lain.

Meski begitu masih cukup banyak petani yang beruntung. Yakni mereka yang melakukan penanaman lebih awal dibanding yang lainnya. Ketika hujan sempat tidak turun selama dua minggu di bulan lalu, benih jagung mereka relatif sudah tumbuh dengan kuat.

"Jagung yang kondisinya bagus adalah yang ditanam seminggu lebih dulu dibanding dengan yang terkena putihen. Meski begitu petani masih ada kendala di ketersediaan pupuk," jelas Darsiman, seorang petani jagung yang lain. [pur/rom]