Mendekati Akhir Tahun, Harga Cabai Rawit Naik

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Jelang akhir tahun harga cabai dan komuditas lain di pasaran mulai naik. Hal itu diduga akibat stok mulai terbatas. Tak ayal, para konsumen yang menjadi korban.

Salah satu pedagang di pasar Jatirogo, Yanti (25) mengaku, sudah satu minggu harga cabai dan telur merangkak naik. Menurutnya kenaikan harga kebutuhan dapur itu akibat barang mulai berkurang, sehingga penyuplai memberi harga tinggi.

"Hampir satu minggu ini, harga cabai dan telur terus naik," kata Yanti saat ditemui blokTuban.com di kios miliknya, Rabu (14/12/2016).

Yanti menjelaskan, seminggu yang lalu harga cabai yang semula Rp38.000 naik menjadi Rp42.000. Kata dia saat ditemui memaparkan, harga cabai naik mulai Rp40.000, dan pagi ini menjadi Rp42.000.

"Kemungkinan terus naik, bahkan bisa jadi hingga akhir tahun," tandasnya.

Dari pantauan blokTuban.com di lapangan, harga kebutuhan rumah tangga yang ikut naik adalah telor dan minyak curah. Namun kenaikannya tidak setajam cabai rawit.

"Selain cabai yang ikut naik adalah telor dan minyak," imbuh pedagang lain, Pasirah (45).

Menurut dia, saat ini harga cabai dari luar kota naik setiap harinya dengan kelipatan Rp2.000. Keadaan tersebut diikuti komuditas lain seperti telor dan minyak curah. Sedangkan untuk bawang merah turun dan bawang putih stabil.

"Harga cabai rawit dari lumajang perkilonya saat ini Rp40.000, sedangkan dari petani lokal Rp46.000," beber pasirah.

Kemudian lanjutnya menjeleskan, minyak curah yang sebelumnya Rp11.500 kini menjadi Rp12.000 perkilonya, diikuti harga telor naik Rp2.000, dari Rp17.000 menjadi Rp19.000. Kemudian bawang merah menurun, sebelumnya Rp30.000 kini tinggal Rp27.000 perkilonya.

"Kita mengikuti pangsa pasar, semua tergantung penyuplai. Jika dari harga penyuplai naik kita juga ikut naik," pungkas pedagang asal Sadang, Jatirogo itu. [rof/rom]