Kontributor: Alvian
blokTuban.com - Hobi beternak burung menjadi berkah tersendiri buat Joko Yusuf (26), pemuda Desa/Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Dengan hasil budidayanya, dia mampu meraih omset sampai Rp6,5 juta per bulan.
Nilai itu cukup besar bagi pemuda seusia Joko. Dia bisa membiayai kuliahnya di Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban dan sedikit membantu pemasukan buat kedua orang tua.
"Awal memang hobi, tapi ternyata bisa buat penghasilan jangka panjang juga," jelas Joko, sapaan akrab Joko Yusuf menjelaskan tentang usahanya.
Diterangkan, Joko sudah mulai budidaya burung jenis love bird sejak dua tahun lalu, jenis love bird blorok Vio dan pash blue adalah pilihannya. Harganya pun bervariasi, mulai dari Rp1,5 juta buat love bird blorok vio dan Rp5 juta buat anakan love bird pash blue.
Strategi pemasaran dilakukan dengan beragam cara, ,mulai dengan memanfaatkan media sosial, dan juga ada pembeli yang langsung mendatangi lokasi budidayanya.
"Perbulan bisa menghasilkan sampai Rp6,5 juta," jelas Joko.
Meski begitu, bukan perkara mudah bagi pemuda ini untuk mengembangkan usaha budidaya burung, tentu harus pandai-pandai merawat supaya peliharannya tidak stres dan berkembang biak dengan baik.
Burung yang dijodohkan, kata Joko, berusia sekitar 8 bulan dari semua jenis yang akan dikawinkan, dengan masa kawin sampai bertelur 25 hari. Untuk masa reproduksi telur, tahapannya mulai dari menyediakan sarang burung sampai penempatan kandang. "Kandang yang ditempatkan harus sepi dan jauh dari keramaian, supaya induk tidak stres," ungkap mahasiswa Unirow tersebut menjelaskan.
Setelah indukan bertelur, suhu ruangan harus disiapkan sekitar 32 derajat dengan kondisi kandang yang bersih. Setelah 14 hari biasanya telur menetas dan anakan harus dipisahkan supaya indukan bisa reproduksi kembali.
"Sebagai orang tua saya bangga dengan apa yang dilakukan anak saya," kata Haji Sulaiman, yang tak lain adalah orang tua Joko. [alv/rom]
*Penulis adalah mahasiswa ilmu komunikasi Unirow Tuban. Sekarang magang di redaksi blokTuban.com.
