Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Permasalahan kompensasi yang membelit Warga Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban masih belum ada titik temu. Sebab itu Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein menjanjikan warga setempat untuk dipertemukan dengan pihak Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) dan Satuan Kerja Khusus Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Dalam aksi jalan kaki warga setempat, Rabu (14/12/2016), Noor Nahar menemui para demonstran. Bersama beberapa perangkat Pemdes Rahayu, musyawarah digelar terbuka di depan kantor Wakil Bupati Tuban di dalam lingkungan Pemkab Tuban.
Orang nomor dua di Kabupaten Tuban tersebut menjanjikan warga Rahayu akan dipertemukan dengan pihak SKK Migas dan JOB PPEJ. Waktu yang belum ditentukan tersebut, Noor Nahar berharap permasalahan pembayaran kompensasi yang digantikan tali asih atau dua bulan dapat menemukan solusi.
"Perwakilan warga dan Pemdes Rahayu jangan juga mengedepankan 'pokok e'. Diharapkan warga yang paham, pemuda-pemuda ini (peserta aksi jalan kaki bela kompensasi, red) bisa menjelaskan kepada yang lain," kata Noor Nahar menjelaskan.
Dengan saling mempertahankan keinginan masing-masing, terang Noor Nahar dikhawatirkan tidak kunjung menemukan jalan keluar. Warga Rahayu sejauh ini kukuh meminta pembayaran penuh kompensasi selama 2016, sedangkan JOB PPEJ hanya bisa memberikan tali asih. Dengan adanya pertemuan tersebut, Pemkab Tuban pihak yang terkait tersebut nantinya tidak ada lagi yang saling lempar tanggungjawab.
"Kami bisa memediasi dengan memberikan ruang dan berusaha meyakinkan JOB PPEJ dan SKK Migas datang di kantor Kecamatan Soko sama-sama memecahkan permasalahan," kata Noor Nahar kepada peserta aksi bela kompensasi.
Noor Nahar menambahkan, ketika pertemuan nanti dilakukan ia meminta Pemdes Rahayu membuatkan resume beberapa pertemuan sebelumnya.[dwi/col]