Reporter: Edy Purnomo

blokTuban.com - Peranan resi gudang, sebagai tempat penyimpanan gabah milik petani dinilai masih kurang maksimal. Saat ini, petani masih enggan menyimpan gabah mereka, dan lebih memilih untuk menjual kepada tengkulak karena proses yang lebih mudah.

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan di Dinas Perekonomian dan Pariwisata (Disperpar) Tuban, Bismo Aji, mengatakan kalau pemerintah akan langsung turun menemui petani. Tujuannya, jemput bola agar pemanfaatan resi gudang bisa berjalan lebih maksimal.

"Tahun ini pemerintah menargetkan pemanfaatan resi gudang minimal 135 ton," kata Bismo Aji, Rabu (20/4/2016).

Saat ini, resi gudang baru mampu menyerap 56 ton. Terbanyak berasal dari petani di sekitar Bengawan Solo meliputi Kecamatan Soko, Kecamatan Plumpang, Kecamatan Rengel, dan Kecamatan Widang.

Banyak sebab, kenapa petani masih enggan memanfaatkan resi gudang. Petani di Tuban masih banyak mengandalkan tengkulak. Selain itu, masih banyak petani yang menjual hasil panen mereka dengan sistem ijon. Maksudnya, tanaman padi sudah laku dan dijual bahkan ketika belum dipanen.

"Kalau ijon, mau tidak mau larinya pasti ke tengkulak," jelas Bismo. [pur/ito]