Anomali Cuaca Untungkan Petani Pucangan
Ketidaknormalan (Anomali) cuaca berupa kemarau basah yang terjadi saat ini justru menguntungkan petani tadah hujan di wilayah Pucangan, Montong, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Kamis (4/8/2016).
Ketidaknormalan (Anomali) cuaca berupa kemarau basah yang terjadi saat ini justru menguntungkan petani tadah hujan di wilayah Pucangan, Montong, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Kamis (4/8/2016).
Musim kemarau basah yang melanda Kabupaten Tuban saat ini, menjadi pengaruh terhadap pola tanam sebagian petani di Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban. Pasalnya musim kemarau basah ini, banyak para petani yang menanami lahanya. Akan tetapi, tidak semua petani merasa memperoleh hasil yang maksimal atau menguntungkan.
Menanggapi keluhan beberapa pedagang di Pasar Tradisional Desa Brangkal, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban yang pembelinya semakin sepi, Kepala Desa (Kades) Brangkal, Zainal Muttaqin saat dikonfirmasi blokTuban.com melalui ponselnya mengatakan sepinya pasar desa brangkal tersebut dipengaruhi diri pribadi masyarakat masing-masing, yang lebih suka berbelanja di pasar templek desa setempat.
Pedagang di Pasar Desa Brangkal, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban, mengeluhkan pengunjung yang semakin sepi. Hal tersebut dikarenakan masyarakat lebih berminat berbelanja di Pasar Templek (Pasar Dadakan) dari pada berbelanja di pasar desa yang hanya beroprasi pada Pahing dan Wage (Penanggalan Jawa) itu.
Rekayasa Lalu Lintas Sistem Satu Arah (SSA) yang mulai diterapkan di Jl.Basuki Rahmat Tuban mengundang apresiasi dari pengguna jalan. Sebab jalan yang biasanya terkenal akan kemacetan kendaraan, kini kondisi arus lalu lintas di jalan tersebut mulai tampak lancar.
Musim kemarau basah yang terjadi tahun ini, Kepala Unit Pelaksana Teknis Badan – Balai Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (UPTB-BPKP) Kecamatan Bangilan, Sugihartono,mengimbau petani lebih bijaksana. Petani diharapkan tidak memaksakan kehendak untuk menanam padi. Apalagi di sawah tada hujan yang jauh dari sumber irigasi. Sebaliknya, jika berkehendak untuk tanam palawija jenis jagung, agar lebih eksklusif dalam mengatur pola air.
Fenomena kemarau basah alias hujan datang pada musim kemarau mempengaruhi banyak hal, salah satunya sektor pertanian. Fenomena ini sedikit mempengaruhi pola tanam, kata salah satu petani asal Desa Kedungmulyo, Bangilan, Tuban, Jawa Timur, Sumani (55), Kamis (28/7/2016).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban Joko Ludiono, berjanji akan bekali santri yayasan nurul hayat untuk bisa melakukan antisipasi langkah pemadaman saat terjadi kebakaran.
Kebakaran yang merambah lantai dua asrama Yayasan Nurul Hayat yang berada di Kelurahan Perbon, Rabu (27/7/2016) malam, ditaksir kerugian material mencapai puluhan juta rupiah. Sebab, didalam bangunan yang difungsikan sebagai kamar dari santri yang telah tinggal di tempat tersebut terdapat barang-barang berharga yang telah ludes dilahap si jago merah.
Panen padi tahap kedua di Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban yang merupakan lahan tadah hujan mengalami peningkatan panen hingga 10 persen, dibandingkan dengan hasil panen tahap kedua tahun lalu.