Oleh: Istiqomatin Nisa
blokTuban.com - Di wisata religi Perut Bumi Tuban, tepatnya di jalan tembus Lingkungan Wire, Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban dua pedagang yang sama-sama membuka tokonya selama 24 jam dan menghadapi tantangan serupa dalam menjalankan usaha mereka.
Kedua toko tersebut rupanya menjual berbagai jenis pakaian seperti baju koko, gamis, dan sarung untuk anak-anak dan dewasa, dan sejenisnya.
Pada kesempatan itu, Maslikah mengaku telah berjualan sejak tahun 2002, pihaknya menjelaskan bahwa tokonya tetap ramai dikunjungi pengunjung dari jauh.
"Jumlah pengunjung tetap stabil berkat daya tarik wisata religi ini. Meskipun pendapatan cukup banyak, saya tidak mengetahui detailnya karena saya hanya bekerja di toko milik orang lain," ujarnya pada Kamis (12/09/2024).
Di sisi lain, Lilik pedagang lain yang juga menjual produk serupa mengaku telah membuka toko pertamanya pada tahun 2021 dan toko keduanya baru tahun ini, menghadapi situasi yang lebih berubah-ubah.
"Penghasilan saya juga tidak menentu, tergantung pada seberapa ramai wisata religi ini," kata Lilik.
Lilik menyampaikan bahwa ia tidak menjalankan kiosnya seorang diri. Ia dibantu oleh seorang karyawan yang setiap hari ikut serta dalam kegiatan jual-beli di kios tersebut.
"Saya memiliki karyawan yang membantu, terutama pada hari sabtu dan minggu yang biasanya ramai. Kami memerlukan kerja sama ekstra karena pengunjung lebih banyak pada akhir pekan," tambahnya.
Saat toko sepi, Lilik memanfaatkan waktu untuk beristirahat. "Ketika toko sepi, saya sering tidur atau rebahan," terangnya.
Maslikah dan Lilik terus berupaya mempertahankan kelancaran bisnis mereka yang menjual baju koko, gamis, sarung, serta berbagai jenis pakaian lainnya, meskipun harus menghadapi tantangan serta menerapkan berbagai strategi berbeda, di tengah fluktuasi jumlah pengunjung di wisata religi Perut Bumi Tuban.[Tin/Rul]
* Penulis merupakan mahasiswa IAINU Tuban.