Mahasiswa KKN UAI Tuban Gelar Pelatihan Kerajinan Kulit Jagung di Desa Ngarum

Oleh: Harisma Dwi Inayah

blokTuban.com - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Al Hikmah Indonesia (UAI) Tuban berhasil mengadakan pelatihan kerajinan tangan dari kulit jagung di Desa Ngarum, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban. Acara yang berlangsung selama satu hari ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan warga desa serta memanfaatkan limbah pertanian secara kreatif dan berkelanjutan, Sabtu (31/08/2024).

Pelatihan ini diikuti oleh sekitar 25 warga desa, terdiri dari ibu rumah tangga dan pemuda setempat. Para peserta mendapatkan bimbingan langsung mengenai cara mengolah kulit jagung menjadi berbagai produk kerajinan seperti tas, dan hiasan rumah. Materi yang diberikan mencakup teknik dasar pembuatan kerajinan, pemilihan kulit jagung yang tepat, dan proses perawatan produk.

“Melalui pelatihan ini, kami belajar bagaimana mengubah bahan yang biasanya terbuang menjadi sesuatu yang bermanfaat. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga,” kata Bu Ida, salah satu peserta pelatihan dan ibu rumah tangga di desa tersebut.

Koordinator KKN, Harisma Dwi Inayah, menyampaikan bahwa pelatihan ini juga fokus pada aspek keberlanjutan. Menurutnya, limbah jagung sering kali diabaikan oleh banyak orang, padahal limbah tersebut memiliki potensi untuk dimanfaatkan menjadi produk yang bernilai ekonomi.

“Kulit jagung merupakan limbah yang sering diabaikan, namun dengan keterampilan yang tepat, limbah ini dapat diubah menjadi produk yang berguna,” katanya.

Diharapkan, melalui pelatihan yang telah dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN UAI Tuban, masyarakat bisa lebih tersadar dan mulai berpikir kreatif dalam memanfaatkan limbah jagung, sehingga nantinya dari hasil pengelolaan limbah jagung tersebut dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih.

“Kami berharap kegiatan ini dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih kreatif dan peduli terhadap lingkungan,” harap Harisma.

Adapun dalam pelatihan tersebut setidaknya dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat desa, baik dalam hal peningkatan keterampilan maupun pemanfaatan sumber daya lokal.

Para mahasiswa dan warga desa sepakat bahwa kegiatan ini telah membawa dampak positif dan membuka peluang baru untuk pengembangan keterampilan di komunitas mereka.[Har/Rul]