Mengenal Teori Pembelajaran Kognitif dari Behaviorisme ke Kognitivisme

blokTuban.com - Sebelum membahas terkait adanya teori pembelajaran kognitif ini, perlu diketahui bahwa mengenal beberapa teori pembelajaran kognitif pada dasarnya muncul sebagai tanggapan terhadap ketidakpuasan para ahli terhadap pendekatan behaviorisme, yang awalnya dianggap terlalu sederhana dalam memahami proses belajar. Bahkan sebelum itu dikenal dengan teori behaviorisme yang di dalamnya lebih menekankan hubungan stimulus-respons dan penguatan sebagai inti dari pembelajaran, namun banyak yang merasa pendekatan ini gagal menangkap kompleksitas pikiran manusia.

Dalam konteks ini, teori kognitif pada dasarnya lahir untuk menawarkan pandangan yang lebih mendalam tentang bagaimana manusia belajar dan memproses informasi. Karena teori ini memfokuskan perhatian pada proses mental seperti persepsi, memori, dan pemecahan masalah yang dianggap memainkan peran penting dalam pembelajaran.

Adapun salah satu tokoh penting dalam perkembangan teori kognitif pertama, Sir Frederick Charles Bartlett, dimana melalui hasil penelitiannya Bartlett ternyata menekankan pentingnya skema kognitif struktur mental yang dapat mempengaruhi cara kita mengingat informasi serta juga menunjukkan bahwa ingatan kita tidak sekadar mencatat informasi seperti kamera melainkan dipengaruhi oleh skema yang kita bentuk berdasarkan pengalaman dan budaya individu. 

Kedua, teori tersebut dikenal dengan pendekatan Gestalt, yang mana pendekatan tersebut berperan penting dalam psikologi kognitif dengan menekankan pentingnya melihat pengalaman manusia secara keseluruhan, bukan hanya sebagai rangkaian stimulus dan respons. Dalam hal ini Gestalt menolak pandangan asosiasionisme dalam behaviorisme dan memperkenalkan cara yang lebih dinamis untuk mempelajari pikiran manusia.

Ketiga, teori lainnya juga dikenal dengan Jean Piaget yang dia merupakan salah satu pelopor utama dalam teori kognitif, yang mana mengembangkan teori perkembangan kognitif yang membagi proses belajar anak ke dalam empat tahap yakni: sensorimotor, praoperasional, operasional konkret, dan operasional formal.

Dalam hal ini menurut Piaget sendiri menjelaskan bahwa setiap tahap ini mencerminkan cara berpikir yang berbeda dan menunjukkan bagaimana anak mengembangkan kemampuan kognitif mereka seiring bertambahnya usia. Kemudian tidak hanya itu Jean Piaget juga memperkenalkan konsep asimilasi dan akomodasi sebagai mekanisme penting dalam proses belajar, di mana anak-anak secara aktif membangun pengetahuan mereka melalui interaksi dengan lingkungan.

Dan terakhir, teori pembelajaran kognitif yang juga mendapat kontribusi besar dari Jerome Bruner. Dimana Bruner sendiri lebih menekankan peran bahasa dan budaya dalam perkembangan kognitif. Bahkan tidak hanya itu Bruner juga memperkenalkan tiga tahap representasi dalam perkembangan intelektual yakni: enaktif (berdasarkan tindakan), ikonik (berdasarkan gambar atau representasi visual), dan simbolik (berdasarkan bahasa atau simbol).

Dengan demikian, dari beberapa penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa adanya beberapa teori pembelajaran kognitif tersebut ternyata telah membawa perubahan signifikan dalam cara kita memahami proses belajar, karena teori ini mengajarkan bahwa belajar tidak hanya tentang menghubungkan stimulus dengan respons, tetapi juga melibatkan proses berpikir yang kompleks, pengolahan informasi, dan interaksi aktif dengan lingkungan.

Karena bagaimanapun adanya teori pendekatan ini, kita dapat lebih memahami bagaimana manusia memperoleh, mengolah, dan menyimpan pengetahuan, serta bagaimana proses ini memengaruhi perilaku individu.

Penulis: Ahmad Faisal Zam Ani Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya.