MPC PP Tuban, Stop ! Kampanye Pemenangan Berkedok Sosialisasi Wawasan Kebangsaan

Reporter : Dwi Rahayu 

_Sosialisasi Wasbang di Tuban Jadi Ajang Gerakan Pemenangan Pasangan Lindra - Joko_

blokTuban.com - Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kabupaten Tuban, Jawa Timur, menyayangkan adanya Aparatur Sipil Negera (ASN) dalam gerakan pemenangan salah satu pasangan Bacabup dan Bacawabup dalam Pilkada 2024. 

Dugaan keterlibatan oknum camat, guru, tenaga kesehatan dalam pemenangan salah satu pasangan calon jelas tidak sesaui aturan atau regulasi yang berlaku. 

Sebagai seorang oknum pegawai negeri yang digaji oleh uang rakyat, camat harus netral dan tidak terlibat dalam politik praktis demi memenangkan salah satu calon. 

Selain itu, lembaga Bawaslu yang menjadi pengawas juga harus bertindak terkait ulah para oknum PNS yang tidak netral.

Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Tuban, Mukaffi Makki memperingatkan agar para oknum PNS di Tuban, terutama camat agar tidak ikut politik praktis. 

Sebab, tugasnya PNS sudah ada aturan dan pedomannya silahkan dijalankan sesuai regulasi bukan bekerja menjadi mesin pemenangan salah satu pasangan calon.

"Ayo stop!!, PNS jangan ikut dalam kegiatan politik apalagi mencari dukungan untuk calon tertentu," kata Mukaffi Makki, kepada wartawan, Sabtu (7/9/2024).

Pemuda Pancasila juga mendapatkan informasi laporan terkait para guru yang menerima insentif dari Pemkab Tuban yang dimintai untuk menggalang dukungan kepada salah satu calon bupati tertentu. 

"Masing-masing guru diminta untuk mencari massa dua orang untuk mendukung pasangan Lindra - Joko," terangnya.

Sebelumnya, diketahui kegiatan sosialisasi wawasan kebangsaan dalam menjaga ketahanan Nasional diselenggarakan secara masif oleh camat di setiap desa di Kabupaten Tuban.

Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, diduga menjadi ajang menggalang dukungan kemenangan salah satu bakal calon bupati dan wakil bupati. 

Oknum camat yang seharusnya bersikap netral dan tidak berpihak kepada calon manapun, diduga justru ikut memimpin dan menjadi penggerak utama dalam kemenangan salah satu calon.

Para peserta yang hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut juga dibatasi dan tidak diperkenankan membawa handphone masuk ke ruangan. [Dwi/Rof]