Mengatasi Lemahnya Semangat Wakaf, Ketua PCNU Tuban Dorong Pembentukan Satgas Wakaf

Reporter : Sri Wiyono

blokTuban.com - Lemahnya semangat masyarakat terkait berwakaf menjadi perhatian serius bagi Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tuban, KH. Ahmad Damanhuri. Dia menyampaikan keprihatinannya terkait tren menurunnya gairah wakaf di tengah masyarakat saat ini. Dalam upaya meningkatkan semangat berwakaf, Kiai Damanhuri mendorong pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Wakaf khusus di Kabupaten Tuban.

 

"Sekarang ini syahwat untuk umrah bagi orang Islam sangat besar dibanding wakaf," ujar Kiai Damanhuri saat membuka Lokakarya Percepatan Sertifikasi Tanah Wakaf di Kabupaten Tuban, Kamis (18/1/2024).

 

Acara ini diadakan atas kerjasama antara Program Studi Hukum Keluarga Islam (HKI) Fakultas Syariah IAINU Tuban, Badan Wakaf Indonesia (BWI), dan Lembaga Wakaf Pertanahan (LWP) PCNU Kabupaten Tuban. Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh berbagai pihak seperti Rektor IAINU Tuban, MUI, Kemenag, perwakilan MWC, lembaga wakaf, banom, lembaga NU, PCNU, Ketua BPP IAINU, dan mahasiswa.

 

Kiai Damanhuri menyoroti perlunya adanya tindakan konkret untuk mengembalikan gairah berwakaf. Ia menekankan pentingnya pembentukan Satgas Wakaf di Kabupaten Tuban agar penanganan terhadap perwakafan dapat lebih terfokus dan terorganisir.

 

Dalam konteks yang lebih luas, Kiai Damanhuri mengingatkan bahwa ada kabupaten lain seperti Tulungagung yang memiliki kader penggerak wakaf dan Banyuwangi yang telah membentuk Satgas Wakaf. Ia berharap agar Kabupaten Tuban tidak terjebak dalam ketidakpedulian dan merasa cukup dengan pencapaian yang telah ada.

 

Dalam pandangan Kiai Damanhuri, penanganan wakaf tidak boleh bersifat eksklusif, melainkan juga inklusif. Ia menegaskan bahwa tidak hanya wakaf yang atas nama NU yang harus diurus, namun juga wakaf yang bukan atas nama NU juga perlu mendapatkan perhatian. Hal ini disebabkan oleh pentingnya penanganan wakaf untuk sahnya kepemilikan barang yang diwakafkan.

 

Menyikapi potensi wakaf yang melimpah di Kabupaten Tuban, Kiai Damanhuri mencatat bahwa di tiap desa atau kelurahan setidaknya ada potensi 50 bidang lahan yang bisa diwakafkan. Jika jumlah ini dikalikan dengan jumlah desa/kelurahan sebanyak 328, maka terdapat lebih dari 17 ribu bidang yang berpotensi untuk diwakafkan.

 

Kiai Damanhuri juga mengajak untuk melakukan kajian ilmiah atau survei yang melibatkan mahasiswa. Ia ingin mengetahui alasan mengapa orang lebih memilih berangkat umrah daripada berwakaf. Dengan menyelenggarakan kajian ini, diharapkan dapat ditemukan strategi untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap wakaf.

 

Di sisi lain, Ketua BWI Kabupaten Tuban, Miqdadurridha, menjelaskan peran BWI sebagai lembaga independen yang bertugas memajukan perwakafan di Indonesia. Ridha memberikan informasi mengenai kebijakan wakaf gratis hingga tahun 2025 sebagai langkah strategis untuk memotivasi masyarakat agar lebih aktif dalam berwakaf.

 

Bertujuan untuk membina para wakif, Ridha menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan kunjungan di 8 titik kecamatan sejak Desember tahun lalu. Saat ini, BWI menjalin kerjasama dengan IAINU Tuban untuk mengakselerasi sertifikasi tanah wakaf. Ia menekankan bahwa wakaf saat ini telah bertransformasi, dari sulit dan mahal menjadi lebih mudah dan gratis, dengan batas waktu hingga 2025.

 

Selain itu, Ridha juga berharap bahwa mahasiswa IAINU Tuban dapat turut serta aktif dalam pengembangan program wakaf. Dengan melibatkan mahasiswa, diharapkan akan lahir kader-kader wakaf NU yang berperan dalam menangani perwakafan di tingkat bawah. Hal ini sejalan dengan harapan Kiai Damanhuri agar aset-aset NU ke depan dapat tertata dengan baik.

 

Rektor IAINU Tuban, Dr. Luthfi Hamidi, menyambut baik upaya pembinaan dan sinergi antara IAINU Tuban, BWI, dan PCNU Tuban dalam mengatasi permasalahan wakaf. Menurutnya, manajemen aset wakaf yang baik dapat membawa berkah dan manfaat, sebagaimana yang terjadi pada sejarah Vatikan yang berdiri di atas tanah wakaf hasil sisa-sisa perang Salib pada zaman dahulu.

 

Rektor berharap bahwa kerjasama antara IAINU Tuban, BWI, dan PCNU Tuban dapat terus dilakukan di masa depan, tidak hanya untuk memajukan akreditasi, tetapi juga untuk membangun kesadaran dan semangat berwakaf di tengah masyarakat. Dengan demikian, aset wakaf dapat dikelola dengan baik dan memberikan manfaat jangka panjang bagi semua pihak.[ono]