Reporter : Muhammad Nurkholis
blokTuban.com - Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kabupaten Tuban, Duraji merespon kerugian yang dialami PT Delta Indratama Orion (DIO) di PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG) dengan angka hampir Rp5 miliar.
Duraji menyangkal bahwa penyebab kerugian PT DIO bukan berada pada karyawan melainkan performance mesin produksi yang menurun.
Berdasarkan data dan temuan FSPMI Tuban di lokasi kerja, bahwa perusahaan sering melakukan penggantian bahan baku dengan kualitas di bawah standar sehingga mengakibatkan kantong semen jelek dan dikembalikan oleh konsumen.
"Bulan Juli hingga Desember ada produk kantong baru dari pasar luar yang menyebabkan mesin tidak bisa dijalankan dengan speed maximal, sehingga mengakibatkan tidak mencapai target yang ditentukan," ujar Duraji dalam keterangan resminya, Rabu (17/1/2024).
Duraji menambahkan, bahwa terdapat Afval bulan Januari sampai Agustus yang tinggi di produksi woven. Ditambah jadwal produksi yang tidak beraturan secara tiba- tiba mengganti produk kantong merk lain dan mempengaruhi hasil produksi.
"Faktor lain yakni mesin sering rusak sehingga produksi terhenti," bebernya.
Oleh sebab itu, Duraji meminta PT DIO untuk memenuhi tuntutan karyawannya. Mulai dari kekurangan gaji dan uang makan, kepastian pesangon, hingga tunggakan jaminan sosial dan BPJS Ketenagakerjaan.
Sebelumnya, Direktur PT DIO, Daryanto dalam rilis resminya mengatakan perusahaannya mengalami kerugian hampir Rp5 miliar dalam setahun terakhir di IKSG. Meski merugi, perusahaan tetap komitmen memenuhi hak karyawan secara bertahap.
Disaat massa FSPMI Tuban melakukan demontrasi pada 15 Januari 2024, PT DIO tidak dapat berbuat banyak.
"Komitmen kami tetap memenuhi hak/tuntutan karyawan. Tapi dengan catatan bertahap karena kondisi di lapangan perusahaan mengalami rugi," tutup Daryanto. [Nur/Ali]