Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Jembatan Dam Seng menjadi penghubung desa-desa di Singgahan, Senori, dan Parengan. Sebelumnya, kondisi jembatan Dam Seng memang sudah rusak.
Kemudian intensitas curah hujan tinggi, membuat aliran Kali Kening ini tinggi dan terus menggerus tanah. Jembatan tersebut ambrol usai diterjang luapan banjir anak sungai dari Bengawan Solo.
Pengerjaan Jembatan Dam Seng kini sudah selesai 100 persen. Tampak jembatan yang berlokasi di Desa Sidoharjo, Kecamatan Senori itu sudah selesai diaspal.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman (DPUPR PRKP) Kabupaten Tuban, Basdi dalam keterangan resminya bahwa pengerjaan Jembatan Dam Seng telah selesai dikerjakan.
Kendati pengerjaan sudah selesai, namun Jembatan Dam Seng masih ditutup untuk roda 4 dan truk bermuatan. Kondisi tersebut disebabkan umur beton jembatan yang belum cukup.
“Masih menunggu kurang lebih satu minggu ke depan baru bisa dilewati roda 4,” ungkapnya, Senin (15/1/2024)
Ia berharap pengguna roda empat agar bersabar dan menunggu sedikit lagi. Larangan melintas bagi kendaraan roda empat dan truk muatan dimaksudkan untuk memaksimalkan kualitas jembatan sehingga aman untuk dilintasi di kemudian hari.
Basdi menyatakan pembangunan jembatan Dam Seng di Desa Sidoharjo, Kecamatan Senori menelan anggaran sebanyak Rp1,885 miliar pada APBD tahun 2023.
Pengerjaan jembatan Dam Seng tidak hanya diganti badannya saja. Pengerjaan proyek mencakup pembangunan oprit (timbunan tanah) untuk memperkuat badan jembatan di dua ujung.
Selain itu, juga pembangunan beronjong di dua sisi tebing di bawah jembatan untuk mencegah longsor, serta pembangunan saluran drainase di dua sisi jembatan. [Ali/Dwi]