Kritik Pelayanan Kesehatan Kecamatan Kerek, Masyarakat Tuban Tabur Bunga Depan Pintu Gerbang Puskesmas

Reporter: Muhammad Nurkholis

blokTuban.com -  Pagi ini, Selasa (3/10/2023) sekitar 50 orang menggruduk Puskesmas Kerek, Kabupaten Tuban, ternyata mereka datang ke Puskesmas lantaran ingin menyampaikan kekecewaannya atas pelayanan dari Puskesmas Kerek. 

Kekecewaan ini dilatarbelakangi lantaran pada Sabtu (30/09/2023) sekitar pukul 03.00 WIB, Surip (59) wanita asli Kecamatan Merakurak yang dinikahi Kastur (52) warga Desa Jarorejo, Kecamatan Kerek, meninggal dunia di warung miliknya yang berada di Desa Sumberarum, Kecamatan Kerek.

Namun saat pihak keluarga hendak menyemayamkan jenazah ke rumah Surip di Kecamatan Merakurak, petugas dari Puskesmas Kerek tak mau mengantarkan jenazah tersebut dengan alasan ambulans tidak boleh mengantarkan jenazah ke Kecamatan lain. 

baca juga:

DPRD Tuban Tuding Puskesmas Kerek Tak Profesional Layani Masyarakat Kecil

Mula-mula sebelum menuju ke Puskesmas sekelompok orang ini  terlebih dahulu mendatangi Kantor Kecamatan Kerek, untuk menyampaikan apa yang menjadikan kekecewaan mereka  atas pelayanan Puskesmas Kerek, kepada Nanang Wahyudi, Camat Kerek Kabupaten Tuban. 

Kemudian audiensi dengan Camat, tak berjalan lama, karena hari ini Camat juga ada agenda rutin dengan Forum koordinasi pimpinan di kecamatan (Forkopimcam) di Puskesmas Kerek. Maka Camat Kerek mengajak agar permasalahan ini diselesaikan langsung di Puskesmas Kerek saja. 

Sesampainya di puskesmas puluhan masyarakat ini tak langsung memasuki Puskesmas, mereka tampak menaburkan bunga di depan pintu gerbang Puskesmas Kerek, serta membaca sedikit doa, untuk kemudian melakukan audiensi di dalam Puskesmas. 

"Tabur bunga sebagai bentuk kekecewaan kami pelayanan kesehatan di Puskesmas Kerek sudah meninggal," ujar Rifai salah satu penggerak masa ini.

Lebih lanjut Rifai menjelaskan jika saat Surip meninggal pada pukul 03.00 WIB ia sangat kebingungan mencari sebuah ambulans untuk mengantar jenazah Surip ke Merakurak, dan kekecewaan ini muncul ketika Sopir ambulans  Puskesmas Kerek, mengatakan jika ambulan disini, tidak boleh membawa antar kecamatan.

baca juga:

Puskesmas Kerek Tuban Menolak Antar Jenazah Pakai Ambulans, Keluarga Korban Keheranan 

"Keluarga kita meninggal pukul 03.00 WIB dan baru bisa diantar ke Merakurak pada pukul 6.50 WIB, sejauh mana sih Kerek dan Merakurak itu," imbuhnya. 

Disinggung apakah kejadian seperti ini sering terjadi di Puskesmas Kerek, menurut Rifai dari informasi yang didapatkannya, ada beberapa masyarakat yang hendak berobat ke Puskesmas Kerek saat tengah malam, harus putar arah ke Puskesmas Montong sebab Puskesmas Kerek sudah tidak buka. 

Audiensi warga dan pihak Puskesmas Kerek pagi ini, Selasa (3/10/2023). (Foto: M Nukrholis/ bloktuban)

Dan dari hasil audiensi ini disepakati untuk nantinya Puskesmas Kerek akan melakukan penggandaan sebuah mobil jenazah.

Selain itu menurut Arif, kedepannya masyarakat berharap agar pelayanan yang ada di Kecamatan Kerek agar lebih baik lagi. 

Di tempat yang sama Kastur suami dari Surip, mengatakan jika ia merasa kecewa atas alasan petugas puskesmas, yang mengatakan jika mobil ambulan tidak bisa lintas kecamatan.

"Kecewa, harapan saya setelah ini Puskesmas Kerek agar pelayanan lebih bagus lagi," ujarnya. 

Sementara itu Camat Kerek, usai menjalankan audiensi dengan keluarga Surip mengatakan, jika kedepannya  jangan sampai ada masyarakat Kerek yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan. Terkait kejadian ini nantinya pemerintah kecamatan, akan menyiapkan satu unit mobil jenazah. 

"Nanti akan kita siapkan satu unit mobil untuk menjadi sebuah mobil jenazah," ujar Nanang. 

Sementara itu Kepala UPTD Puskesmas Kerek, Rika Triyana menimpali  jika mobil ambulan di Puskesmas Kerek ada satu dan satu lagi mobil Pusling (Puskesmas Keliling). 

"Kalau ambulans jenazah memang kita belum punya, dan berbicara standar Puskesmas, ambulans jenazah adalah ranahnya rumah sakit," timpal Rika. 

Lebih lanjut Rika mengatakan jika perihal penggunaan ambulans untuk mengangkut jenazah memang pihak puskesmas mengikuti regulasi yang berlaku, namun terkadang pihak Puskesmas juga tidak kaku terkait regulasi yang ada. 

Bahkan acap kali dari pihak puskesmas juga turut membantu jika ada orang meninggal dunia, yang letak dari pemakaman dan rumah duka jauh. 

"Atas pertimbangan kemanusiaan hal tersebut akan kita akomodir," pungkasnya. [Nur/Dwi]

 

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS