Reporter: Ali Imron
blokTuban.com - Bencana kebakaran di musim kemarau 2023 ini masih menjadi perhatian serius sejumlah pihak. Terlebih, pasca kebakaran hebat di area proyek Kilang GRR Tuban beberapa waktu lalu.
Catatan blokTuban.com, sudah tiga kali lahan di area proyek Kilang Tuban terbakar. Kejadian pertama pada Kamis 31 Agustus 2023 dengan luasan sekitar 5 hektar. Kemudian, Senin 4 September lahan Kilang Tuban kembali terbakar seluas 10 hektar. Kedua kejadian itu berada di Desa Sumurgeneg, Kecamatan Jenu.
Terkait luasan dan dugaan penyebab kebakaran kali ketiga ini, belum ada pernyataan resmi dari GRR Tuban. Hingga kini tim investigasi gabungan Pertamina dan pihak kepolisian masih bekerja.
Mengantisipasi terulangnya kebakaran, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tuban, wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kerek bersama jajaran TNI dan sejumlah karyawan Pertamina, melakukan patroli bersama, dalam upaya mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di titik-titik rawan kebakaran khususnya di area Kilang Tuban.
Patroli difokuskan di area kawasan hutan wilayah kerja Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sugihan BKPH Kerek, yang berdekatan langsung dengan area kerja kilang Pertamina GRR Tuban dan juga merupakan jalur padat kendaraan wilayah Pantai Utara (Pantura) yang rawan terhadap pembuangan puntung rokok oleh para pengguna jalan.
Dikutip blokTuban.com dalam keterangan resminya, Administratur Perhutani Tuban melalui Warsito Asisten Perhutani (Asper) Kerek menyatakan, bahwa Perum Perhutani akan terus bersinergi dengan stakeholder terkait, dalam rangka bersama-sama, mengamankan, menjaga lingkungan agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Sementara itu, Serka Tri Brahmana anggota Koramil Jenu yang saat itu turut serta berpatroli menyampaikan, bahwa bersinergi dan saling menjaga lingkungan, guna mengantisipasi terjadinya karhutla adalah bentuk kerjasama antar instansi yang sangat penting saat ini.
“Dengan berpatroli bersama, menimbulkan rasa kebersamaan dan tanggung jawab, juga peduli pada keamanan dan kenyamanan bekerja, agar terhindar dari resiko terjadinya kebakaran di musim kemarau ini, ” pungkasnya. [Ali/Dwi]